Jiseo meminum americano icenya setelah beberapa saat pesanan itu datang. Gadis itu duduk manis di sebuah kafe minuman cepat saji di tengah pusat perbelanjaan di kota Seoul. Bukan tanpa alasan ia berada disana. Selain menemani Jungkook membeli beberapa action figure Iron Man yang ia minta beberapa hari yang lalu, ia juga ada janji dengan seseorang.
Jungkook?
Tidak, dia tidak disana. Anak itu pergi ke game center setelah Seokjin menyusul mereka satu jam yang lalu. Bocah itu merengek meminta Seokjin menemaninya bermain, ada-ada saja.
Waktu terus berjalan, sesekali mata Jiseo memperhatikan pintu masuk kafe. Ia menggeleng sejenak sebelum kembali menyasap minumannya. Sebenarnya, Jiseo benci dengan menunggu, ia ingin pergi saja jika orang yang ia tunggu datang terlambat.
"Sudah setengah jam," gumam Jiseo saat melihat jam di ponselnya.
Saat ia hampir beranjak karena bosan, tib-tiba ada yang datang dan membuatnya kembali duduk.
"Noona, maaf —"
Ia datang dengan berlari dan berakhir dengan terengah-engah.
"Tae, gwenc—"
Pemuda yang tidak lain adalah Taehung mengangguk sambil terus meremas hoodienya.
"Duduklah,"
Jiseo membantu Taehyung duduk di kursi. Anak singa itu nampak pucat, ia bahkan terus terbatuk-batuk dan memukul dadanya sendiri. Jiseo yang khawatir segera memesankan air putih pada pramusaji.
"Kau membawa obatmu?" tanya Jiseo.
"Ya, noona santai saja ... aku tidak apa-apa," jawab Taehyung.
Setelah air putih datang, Taehyung segera mengambil botol kecil berisikan pil berwarna putih. Ia menelannya setelah mengambil satu kemudian menghabiskan air putihnya.
"Apa perlu kita ke rumah sakit?" tanya Jiseo.
"Tidak, tidak ... aku baik-baik saja," jawab Taehyung.
Taehyung terlihat berpeluh, keringat dingin keluar melewati sisi pelipisnya.
"Tae,"
Taehyung tidak menjawab. Ia seperti berusaha menormalkan kondisinya sendiri.
"Ada apa? apa yang akan kau bicarakan padaku?" tanya Taehyung kemudian. Ia masih terlihat lemas namun tetap saja dipaksakan.
Jiseo masih menatap Taehyung takut-takut, ia khawatir terjadi apa-apa dengan pemuda ini. Taehyung yang sadar akan hal itu mencoba menormalkan ekspresinya, ia tersenyum kotak kemudian merapikan headband yang sedikit miring di kepalanya.
"Ada apa, noona?" tanyanya. Nadanya sedikit tengil tapi masih terasa bahwa ia berpura-pura baik.
"Aku —"
Jiseo mengeluarkan map yang kemarin diberikan Namjoon padanya.
"Aku hanya ingin memberikan ini," ia menyerahkannya pada Taehyung.
"Ini — apa?"
"Aku harap itu bisa membantumu," ujar Jiseo.
Taehyung membuka map tersebut, isinya beberapa daftar yayasan donor jantung di seluruh Korea. Taehyung terbelalak dengan semua nama yayasan di tangannya, sebagian besar sudah penah ia kunjungi ... namun hasilnya tetap sama, sampai umurnya yang menginjak 18 tahun, belum ada satupun donor yang cocok untuknya.
"Aku yakin, kau pasti sembuh," kata Jiseo.
"Mm ... terima kasih, noona," jawab Taehyung.
YOU ARE READING
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfiction[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...
![전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]](https://img.wattpad.com/cover/119207564-64-k934232.jpg)