Jungkook keluar kamarnya setelah ia membereskan beberapa buku dan memasukannya ke dalam ransel. Hari ini, hari pertamanya masuk sekolah setelah beberapa hari ia memilih beristirahat di rumah. Kakinya menapak dinginnya lantai dengan kaos kaki putih miliknya. Ia melongok kesana kemari sembari memakai blazer uniform sekolahnya. Jungkook terlihat sangat tampan dengan pakaian tersebut walaupun kini anak itu harus memakai selang untuk bernafas. Entahlah, kondisi Jungkook semakin memburuk setiap harinya semenjak kematian Jimin. Walaupun begitu, itu tidak mengurangi semangatnya untuk menjalani hidupnya saat ia pertama kali membuka matanya.
"Noona!"
"Aku di dapur, Kookie!"
Jiseo membalas teriakan adiknya dari dapur sembari membuat sarapan untuk Jungkook. Gadis itu nampak lihai menata ikan salmon rebus yang telah ia hancurkan ke dalam roti yang sudah ia isi dengan selada dan tomat. Tak lupa Jiseo juga menambahkan sedikit mayonnaise agar rasanya tidak begitu hambar. Jiseo tau, selama ini Jungkook sangat jarang bahkan tidak pernah menikmati makanan yang memiliki rasa. Ia juga mengerti bahwa Jungkook sebenarnya bosan dengan hal itu, tapi— Jiseo tidak ingin mengambil resiko terjadi seuatu dengan adiknya.
Jungkook mendekati Jiseo yang membelakanginya dan nampak sibuk dengan beberapa lembar roti yang baru keluar dari panggangan. Tangan Jungkook pun akhirnya melingkar memeluk perut Jiseo. Kepalanya ia letakkan di pundak kecil kakaknya sembari melongok memperhatikan apa yang tengah kakaknya kerjakan. Jungkook tersenyum, gigi kelincinya pun ikut terlihat. Ia sangat menggemaskan ketika melakukan itu. Jungkook sangat senang karena kakaknya selalu membiarkannya mencoba hal baru walau terkadang akhirnya berimbas pada dirinya sendiri.
"Apakah itu ikan tuna?" tanya Jungkook.
"Ini salmon, kau suka? aku menambahkan sedikit mayonnaise agar rasanya tidak hambar," jawab Jiseo.
"Kenapa tidak banyak?" tanya Jungkook polos.
"Tidak, kau harus mencobanya pelan-pelan. Kau ingat sudah berapa lama kau tidak makan seperti ini?" Jiseo balik bertanya.
Jungkook menggeleng, ia kemudian menggigit kecil pundak kakaknya seperti kelinci menginginkan wortel.
"Kau tau itu sangat geli, Kookie," Jiseo terkekeh.
"Biarkan saja, aku suka melakukan ini," balas Jungkook.
"Kau mau membawanya sebagai bekal?" tanya Jiseo.
"Iya," kata Jungkook.
"Baiklah, aku akan mengambilkan kotaknya terlebih dahulu,"
Jiseo sedikit mendongak, ia menaikkan tangannya bermaksud ingin membuka lemari penyimpanan diatasnya, namun Jungkook terlebih dahulu menahannya. Tangan besar yang nampak kurus itupun akhirnya melepas pelukannya dan beralih melindungi kening Jiseo dengan tangan kirinya dan tangan kanannya membuka pintu lemari penyimpanan tersebut kemudian mengambil kotak bekalnya.
"Ini," kata Jungkook. Ia masih tidak melepas tangannya dari kening Jiseo.
"Mmm ..."
"Aku sudah sering melihat kening noona terkena pintu lemari ini, jadi kali ini aku tidak ingin melihat pintu lemari ini menyakiti noona," kata Jungkook sebelum melepaskan tangannya kemudian kembali memeluk Jiseo.
YOU ARE READING
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfiction[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...
![전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]](https://img.wattpad.com/cover/119207564-64-k934232.jpg)