39. Keluarga Teletubbies

6.9K 379 14
                                    

Arvin duduk di ruang tv bersama Arka dan Naya. Ia menemani anaknya menonton film kartun, sedangkan Steffani sedang memasak untuk sarapan. Ini hari minggu, jadi mereka bisa berkumpul bersama. Di kehamilan yang ketiga ini Steffani merasa lebih baik, tidak ada gangguan pada kandungannya.

"Vin, beras abis. Tolong beliin." Ucap Steffani dari dapur.

"Oke, ada lagi ga?"

Steffani mengangguk, "es krim ya?"

"Siap. Siapa yang mau ikut papa??" Ucap Arvin pada kedua anaknya.

"AKU!!!" Teriak Naya, sedangkan Arka tiduran disofa, "aku lelah." Ucap Arka.

Arvin mengambil kunci motornya, "kamu mau apa?" Tanyanya pada Arka.

"Susu kacang hijau, yang baru kaya ditv pa."

Arvin dan Naya segera berangkat ke minimarket. Steffani mencicipi masakan yang ia buat, gulai ayam kesukaan Arka. Setelah mencium wangi masakan, Arka menghampiri Steffani.

"Harum." Ucap Arka.

"Sebentar lagi matang. Arka tolongin mama taruh piring di meja ya?"

Arka mengangguk, dia menaruh satu persatu piring di meja makan. Ada yang mengetuk pintu, Steffani segera membukakan pintu itu. Ternyata Inem yang datang, dia kesal melihat wajah perempuan yang satu ini.

"Ada apa?" Ketus Steffani.

"Aku mau kasih tahu, waktu kalian marahan, Arvin tidur sama aku."

Steffani menaikan alisnya satu, "apa buktinya?"

Inem memberikan amplop yang berisi foto-foto Arvin dan Inem yang sedang tertidur. Steffani tertawa melihat foto ini, jelas-jelas ini editan.

"Lain kali, kalau mau ngedit foto, bilang ke saya, biar saya kasih uang buat cari pengedit yang handal."

"Kamu bilang ini editan? Astagfirullah, ini foto nyata. Aku sedang mengandung anaknya."

Steffani menggelengkan kepalanya, "saya udah sama Arvin dari kecil. Kamu pikir saya ga pernah lihat tubuh Arvin? Ya kali! Terus saya hamil sama dedemit gitu?!!"

Ditengah-tengah perbincangan itu, Arvin dan Naya datang. Arvin menatap Inem dengan tajam, ia menyuruh Naya masuk dan dia ikut mendengar perbincangan antara Steffani dan Inem.

Steffani menyodorkan foto-foto yang diberikan Inem. Tawa Arvin pecah, editan foto itu tidak rapih, lagipula Arvin sudah mendapatkan info tentang Inem.

"Ngedit sendiri? Jelek." Cibir Arvin.

Steffani menggelengkan kepalanya, heran. Kenapa Inem tetap berusaha untuk memisahkan Steffani dan Arvin?

"Saya tau bapak dari anak itu." Arvin masuk ke kamarny mencari kertas. Dia memberikannya pada Inem.
"Datanglah ke alamat ini, dan jangan pernah datang ke sini."

Arvin mengajak Steffani masuk, dia mengunci pintunya. Inem telah membuat Steffani membuang waktu. Arvin mengambil beras dan mencucinya, dia memasak nasi, sedangkan Steffani memindahkan masakannya ke sebuah mangkuk.

Setelah semuanya siap, Steffani menyuruh Arka dan Naya untuk makan. Steffani memasak nasi goreng khusus untuk naya karena Naya tidak mau memakan gulai. Dia takut ayamnya pedas.

**

Kedua anaknya sedang bermain di kamar, sedangkan Steffani dan Arvin menonton tv di ruang tv. Steffani bersandar dibahu Arvin sambil memakan es krim yang tadi ia titip pada Arvin.

"Banyak banget sih yang mau pisahin kita. Kemarin juga ada yang nelpon kamu, cewek."

"Iya? Siapa?"

Better With YouWhere stories live. Discover now