3. Banyak Gaya

8.5K 402 13
                                    

Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat lagi
Warna bajumu kala itu
Kali pertama di hidupku
Manusia lain memelukku

Teman Steffani bernyanyi lagu tulus berjudul monokrom, sambil berjalan menghampiri Steffani yang terus merenung di kelas. Ia menarik Steffani ke depan kelas.

Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat lagi
Wangi rumah di sore itu
Kue coklat balon warna warni
Pesta hari ulang tahunku

Suara Steffani menemani iringan lagu. Dia meningat kenangan bersama Arvin. Disaat ia berulang tahun dan Arvin memberikan sebuah kejutan di kamarnya.

Dimanapun kalian berada
Ku kirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku
Dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku...

Lagu berhenti, dan mereka berjalan ke tempat duduk masing-masing karena ada guru yang masuk bersama perempuan.

Perempuan itu memperkenalkan dirinya, "hai nama gue Chika."

Deg!!!
Steffani diam mendengar nama Chika. Itu yang dimaksud Arvin? Ia tidak bisa menanyakan hal itu pada Arvin.

***

Steffani pergi ke kantin bersama teman sebangkunya. Setelah memesan mie instan ia duduk bersama Rina temannya. Rina mengambil mie yang sudah matang, dan memberikan pada Steffani.

Mata Steffani beralih melihat Arvin yang sedang bersama Chika. Pertanyaannya terjawab. Itulah Chika yang dimaksud Arvin. Lebih baik ia memilih sekolah lain agar tidak bertemu Arvin, dari pada mereka harus seperti ini.

"Steff, kenapa?" Tanya Rina. Steffani tersenyum, "engga papa kok."

Selesai makan, mereka kembali ke kelasnya. Steffani membuka hp nya, ada chat yang masuk. Dari Ayra dan Arvin, mengapa kakak beradik itu begitu kompak? Steffani membuka pesan dari Ayra.

Ayra
Steff, tanggal 18 ke rumah ya. Ada acara lamaran hahahahaha, masih lama sih wkwkwk pokoknya harus datang.

Steffani
Cieeee... Mau dilamar, oke ka, aku akan datang. Siapin makanan yang enak wkwkwkwk

Steffani keluar dari chat itu, lalu membuka chat dari Arvin. Dia mengerutkan dahinya melihat chat dari Arvin.

Arvin
Kalau udah baca langsung dihapus.
Chika sekelas sama lo.
Hati-hati.
Jangan pernah main sama dia.

Setelah membaca itu, Steffani menghapus chat dari Arvin.
Seorang guru masuk karena sudah bel masuk kelas. Guru seni budaya itu memberi tugas kelompok. Yang membuat Steffani kaget adalah ia sekelompok dengan Chika.

Semuanya setuju jika mengerjakannya di rumah Chika. Steffani hanya mengikuti saja, ia tidak takut jika sesuatu nanti terjadi padanya. Chika tidak seburuk yang ia pikirkan. Ia jadi berfikir bahwa Arvin memang ingin menjauhinya.

***

Pulang sekolah, Steffani pulang dengan metromini. Ditengah jalan, ia melihat orang tawuran. Salah satunya ada Arvin. Dahi Steffani berkerut, anak itu belum pensiun dari tawuran. Steffani ingat, ia bukan siapa-siapa Arvin

Sampai di rumah, Steffani makan terlebih dahulu. Tika duduk disebelah Steffani karena beberapa hari ini anaknya terlihat murung.

"masih marahan sama Arvin?" Tanya Tika sambil mengelus rambut anaknya.

"iya bu," Steffani menyuap makanannya.

Better With YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ