18. Class Meeting

4.5K 250 0
                                    

Setelah ulangan, sekolah mereka mengadakan aktivitas. Lomba-lomba yang dirundingkan OSIS akan segera diumumkan agar ada daftar orang yang akan ikut aktivitas itu. Anggota OSIS pergi ke kelas-kelas mengumumkan perlombaan.

Di kelas Arvin, ada yang mengikuti futsal, basket, dan joget balon. Arvin, Devan, Erick, dan dua teman lainnya ikut futsal. Setelah itu lima orang lagi ikut basket, dan dua orang joget balon.
Sedangkan Steffani, ia ikut lomba basket. Sudah lama ia ingin bermain basket tetapi tidak ada waktu.

***

Hari lomba itu tiba. Para peserta lomba bersiap-siap untuk ikut lomba itu. Semua murid turun dan duduk dipinggir lapangan, ada juga yang ke kantin. Lomba pertama adalah basket, dan kelas Steffani melawan kelas sebelahnya.

Saat menuju lapangan, Steffani ditarik oleh Arvin. Mereka bertatapan sebentar, Steffani langsung mengalihkan tatapannya dari Arvin. Ia sedang kesal dengan Arvin karena Arvin tidak menepati janjinya.

Kemarin harusnya mereka pergi karena Arvin berjanji ingin mengantar Steffani membeli buku. Tetapi Arvin malah pergi dengan teman lamanya tanpa memberikan kabar. Saat pukul sembilan malam, Arvin baru mengabarinya.
Steffani sudah bingung karena buku itu dikumpul esokan harinya. Marcello sedang lembur, ayah dan ibunya sedang menghadiri undangan temannya.

Ia segera memesan ojek online dan segera pergi ke mall yang dekat. Waktunya hanya 1 jam untuk mencari buku. Ia mencari buku bacaan yang cocok untuk perpustakaan sekolahnya. Selesai itu membeli buku, ia langsung kembali pulang.

"FIGHTING!!!" dengan senyum di wajah Arvin. Steffani melepaskan genggaman tangan Arvin, dia berjalan tanpa melihat ke Arvin. Devan menepuk bahu Arvin berkali-kali.

Mereka menonton pertandingan basket itu. Steffani memasukan bola itu ke dalam ring 1x, lalu lawannya memasukan bola 1x juga. Tapi teman Steffani memasukan 1x bola, dan point itu bertahan hingga permainan selesai.

Selesai bermain basket Arvin menghampiri Steffani dan memberikan sebotol air minum. Tadinya Steffani ingin mengabaikannya, tapi tangannya lagi-lagi ditahan oleh Arvin.

"ini dari OSIS. Minum." Ucap Arvin lalu pergi meninggalkan Steffani. Setelah Arvin pergi, Steffani meminum air itu. Lalu anggota OSIS menghampirinya dan memberikan segelas air mineral.

"ini bukan dari OSIS?" Tanya Steffani menunjukan botol air.

"bukan ka."

Steffani meremas botol itu, lalu pergi tanpa mengambil gelas air itu. Berharap ia akan bertemu dengan Arvin, tetapi ia tidak menemukannya. Steffani diam di kelasnya menikmati pendingin ruangan yang ada di kelasnya. Botol itu hanya ditaruh di mejanya, dan menundukan wajahnya.
Ia tertidur karena kelelahan dan berencana untuk tidak bermain difinal nanti. Ia meminta temannya menggantikannya.

"Stef... Bangun woi." Ucap Melly sambil menggoncangkan badan Steffani.

Steffani membuka matanya dan merenggangkan tubuhnya, "apa??"

"Arvin main futsal. Lo ga mau lihat?" Tanya Keysha.

"ga." Steffani kembali menundukan kepalanya. Keysha menarik tangan Steffani dan memaksa untuk melihat Arvin bertanding.

Wajah Steffani masih mengantuk dan bermalas-malasan melihat Arvin bertanding. Tapi tiba-tiba saja, tidak sengaja Arvin tersandung oleh kaki lawannya. Menyebabkan tangannya terluka baretan, dan lututnya yang juga terbaret. Steffani melebarkan matanya saat itu terjadi, ia berlari menyusul Arvin yang dibawa ke UKS.

Ia mengambil peralatan untuk mengobati luka Arvin. Jika memanggil penjaga UKS itu terlalu lama. Steffani melepaskan sepatu dan kaus kaki Arvin. Ia menuntun Arvin berjalan menuju keran yang ada diwastafel depan UKS. Steffani menyiram luka itu dengan air, lalu kembali ke ruang UKS. Steffani memberikan obat luka, dan membiarkan obat itu meresap. Setelah itu Steffani duduk disebelah Arvin.

Better With YouWhere stories live. Discover now