Maafkan mommy jika nanti kau harus jauh dari mommy untuk yang kesekian kalinya.

Maafkan mommy....




"Kau yakin akan meninggalkannya lagi?"

Aku tersentak.

Kemudian menoleh kearah Chen yg tiba-tiba sudah berdiri disampingku memandang kearah luar jendela.

"Bukan meninggalkan Chen tapi-"

"Tapi membiarkannya sendirian lagi tanpa kasih sayang ibu disampingnya begitu?" potong Chen cepat.

"Bukan- bukan seperti itu chen... Aku tetap sesekali akan mengunjunginya begitupun sebaliknya. Aku tidak benar-benar meninggalkannya seperti dulu." sanggahku.

"Sesekali? hh sama saja Eunji. Kau tidak ada saat Jisung benar-benar membutuhkanmu, kau tidak ada untuk menghiburnya disaat ia sedih, atau saat dia sakit."


Aku terdiam. Menghela nafas pelan.




"Bukankah dari dulu begitu? Jisung sudah terbiasa tanpa aku sejak awal, bukan masalah besar baginya jika ia harus jauh dariku lagi."


"Apakah tidak cukup menyakiti dirimu sendiri? Apakah anakmu juga harus menjadi korban?"


"Kau tidak paham Chen..." balasku kemudian menunduk.

"Apa? Apa yang tidak aku paham? Aku yg membawamu kesini eunji. Aku paham betul masalahmu sejak awal."

Belum sempat aku jawab tapi,








"Ngggh... Mom-my"

Aku mendongak lalu kembali memasang senyum lembutku. "Eh, Iya sayang."








"Aku lapar." jawabnya sambil mencuatkan bibirnya.

Chen dan aku otomatis tertawa.

Chen menangkup kedua pipi Jisung dan menggoyangkan ke kanan dan kiri. "Lucunya ponakan paman... Kau lapar hm?"

Jisung mengangguk kecil masih dengan pipinya ditangkup Chen.

Chen mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikannya pada Jisung. "Nih beli semua makanan yang kau suka."

"Uwahhh... banyak sekali... terima kasih paman!!!" kata Jisung girang.

Chen mengangguk "Everything for Jagoan." kemudian bertos ria dengan Jisung.

"Kau mau ikut?" tanyaku pada Chen.

"Sayangnya tidak bisa, aku ada rapat setelah ini."

"Ahh baiklah, Ayo Dear!"

"Ayoo! Dah paman..." kemudian berlari menuju pintu.

"Aku pamit, kau juga jangan lupa makan." aku menepuk pundak Chen kemudian berjalan menyusul Jisung.














***

"Mom dimana restoran yang enak disini?"

"Memangnya jisung ingin ke restoran apa?"

"Kalau di korea pasti jisung akan langsung bilang ke restoran paman kyungsoo! tapi kan ini bukan korea." ia merendakan suaranya diakhir.

"Emm bagaimana kalau kita ke restoran temen mommy? Deket kok dari sini." tawarku.

"Terserah mommy saja."

"Ok let's Go!!!" kataku sambil menggandeng Jisung riang.

Di lobby banyak karyawan memandang arah kami, antara bingung aku yang tiba-tiba menggandeng seorang anak atau tidak paham bahasa kami, Entahlah aku tak peduli.










"Loh Eunji?!!"






Aku tersentak mendengar seseorang memanggilku, saat aku menoleh,








"Se-hun...."



Ia memandangi aku dan Jisung lama. "Ini anak siapa?"

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

"Emm.. Dia-"

"Mommy ayo... Jisung sudah lapar..." rengek Jisung sambil menarik-narik ujung bajuku.

"Mommy?"


"Sehun lebih baik kau ikut denganku sekarang ayo."

Sehun yang terlihat bingung hanya menurut dan mengikuti kami.














TBC

See you next chapter....

Second Of Opportunity || Chanji✔️Where stories live. Discover now