40a - We Broke Up, Again.

Start from the beginning
                                    

Pria itu lalu berusaha berdiri dan sempat terbatuk kecil sebelum tersenyum lagi pada Sihyeon. Dia lalu menarik wanita itu ke dalam pelukannya sebelum berbisik, "selamat tinggal."

****

"Selamat tinggal."

Sihyeon membulatkan matanya terkejut. Apa lagi ini?! Kenapa Baekhyun mengatakan hal seperti itu?!

Seolah belum cukup membuat Sihyeon membeku kebingungan. Baekhyun mengecup pipinya dan berlalu pergi. Dia sempat berhenti di depan pintu dan melirik Yixing. "Manfaatkan kesempatan ini dengan baik."

Saat itu Sihyeon hampir saja mengejar Baekhyun yang pergi begitu saja. Namun langkahnya terhenti ketika sadar bahwa dia masih menggunakan jubah mandinya.

Dan lagi, sosok Yixing yang sedang meringis kesakitan membuatnya menjadi mengurungkan niat untuk menyusul Baekhyun. Dia tidak mungkin meninggalkan Yixing dalam keadaan seperti ini, tapi dia juga tidak bisa membiarkan Baekhyun pergi begitu saja.

"Johnny, bisa kau susul Baekhyun untukku?" pintanya.

Johnny menatapnya bingung. "Kenapa aku? Bukankah seharusnya itu kau?"

"Kau tidak lihat Yixing oppa terluka?"

"Aku tidak apa-apa Sihyeon-ah... Susul saja Baekhyun dan ganti bajumu eoh?"

****

Baekhyun benci keputusannya barusan. Dia memang berniat berpisah dengan Sihyeon, tapi tidak dengan cara yang seperti ini.

Tapi karena kejadian buruk telah kembali menimpanya lagi. Baekhyun tidak bisa hanya menganggukkan kepala dan melupakannya begitu saja.

Sihyeon miliknya.

Yixing tidak berhak berada di dekat Sihyeon sedikit'pun. Apalagi berada di kamar yang sama dengan Sihyeon, hhh pokoknya Baekhyun tidak terima itu!

Pria itu kembali menuju kendaraan sewaannya dan duduk termenung disana. Bisa-bisanya Sihyeon melakukan hal itu padanya, apa mungkin benar jika selama ini Sihyeon tidak mencintainya sebanyak Baekhyun mencintai wanita itu?

Pikirannya masik kacau ketika jendela mobilnya diketuk berulang kali. Baekhyun menoleh cepat dan tidak bisa menemukan siapa pelakunya.

Tapi matanya mengerjap cepat begitu mendapati seorang gadis kecil tengah berdiri di sebelah pintu mobilnya dengan tatapan bingung.

"Hey gadis kecil," panggilnya begitu membuka pintu mobil.

Gadis itu mengadahkan kepalanya menatap Baekhyun. Matanya kini berkaca-kaca menahan air mata. "Hey! Kenapa menangis? Astaga! Sudah jangan menangis lagi!" seru Baekhyun panik.

Gadis itu tetap menangis, barangkali anak itu merasa pusing mendengar Baekhyun bicara menggunakan bahasa yang tidak dia mengerti.

"Baekhyun-ah!"

Baekhyun membulatkan matanya terkejut. Sosok Sihyeon kini sudah berdiri di hadapannya dengan terengah-engah. "Kukira kau sudah pergi jauh!"

Sihyeon lalu menundukkan kepalanya dan menemukan seorang gadis kecil sedang bergelayut di pinggang Baekhyun dengan air mata yang mengalir.

"Ya! Kau menyakiti anak kecil?! Kau boleh saja marah padaku tapi jangan melampiaskannya ke orang lain, apalagi anak kecil sepertinya eoh?!"

Baekhyun memutar bola matanya malas. "Dengar ya anak ini memang sudah menangis dari tadi, dan itu bukan salahku!"

"Begitukah?" tanya Sihyeon tidak yakin.

Wanita itu lalu berjongkok di hadapan anak itu demi menyamai tingginya yang hanya sampai paha. "Hey, dimana Ibumu?"

Anak itu tidak menjawab. Tangisannya malah semakin menjadi, membuat orang-orang yang lewat menatap Sihyeon dan Baekhyun aneh. Mungkin mereka pikir orang tua macam apa yang anaknya menangis malah diam saja.

"Nampaknya dia tidak mengerti bahasa Korea," terang Baekhyun.

Sihyeon menghela napasnya pelan. "Tentu saja! Ini Jepang astaga!" serunya merasa bodoh.

"Dimana Ibumu?" tanyanya lagi menggunakan bahasa Jepang.

Gadis itu lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Ibuku jatuh disana..."

"Jatuh?" sahut Baekhyun.

"Kau mau menunjukannya pada kami?" tanya Sihyeon lagi.

Gadis itu mengangguk.

"Kuharap Ibunya tidak benar-benar jatuh," komentar Baekhyun.

🌸🌸🌸🌸

Heal Your Heart | BBH - COMPLETEWhere stories live. Discover now