32 - Terrible day ever

3.8K 654 40
                                    

How could human hate human?

🌸🌸🌸🌸

Sihyeon menatap orang-orang yang berlalu lalang di depannya dengan tatapan kosong. Sudah seminggu berlalu sejak kematian Saera. Namun, entah mengapa Sihyeon masih tidak bisa merelakan wanita itu pergi.

Tangisannya selama Saera dikuburkan serasa sia-sia saja. Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh air mata? Memperbaiki kesalahanmu? Tidak bukan?

Sosok Baekhyun yang menyebrangi jalanan dengan dua cup kopi di kedua tangannya, sedikit membuat Sihyeon menyunggingkan senyumnya.

Kini yang benar-benar tersisa di dunia ini untuknya hanyalah Byun Baekhyun.

"Kopimu my queen," ujar Baekhyun sambil menyodorkan cup kopi itu pada Sihyeon dan duduk di samping wanita itu.

Sihyeon lantas menyeruputnya sekali sebelum menyenderkan kepalanya pada bahu Baekhyun. "Aku masih sedih."

"Jangan terlalu dipikirkan, itu hanya akan membuatmu semakin bersedih."

"Kau benar..."

Baekhyun tersenyum. "Kau masih akan disini atau ikut pulang denganku?"

Ah iya Sihyeon lupa jika sekarang ini mereka masih berada di Jepang. "Pulang denganmu," katanya dengan nada manja.

Baekhyun menatap Sihyeon gemas, pria itu lalu mencubit kedua pipi Sihyeon sambil berbisik,"kyeopta~"

****

6 months later~

Waktu terus berjalan. Orang-orang datang dan pergi dengan seenaknya. Tidak ada yang bisa Sihyeon harapkan lagi untuk tinggal disisinya kecuali Byun Baekhyun.

Yixing memutuskan untuk mengasingkan dirinya di Jepang sepeninggalnya Saera. Hansol memilih meneruskan perusahaan demi menghormati usaha Saera yang selama hidupnya selalu berusaha menyelamatkan perusahaan. Nyatanya Baekhyun sama sekali tidak mau menerima perusahaan Yixing begitu saja. Jadilah Hansol yang menangani perusahaan mau tidak mau.

Sihyeon? Seperti biasa, dia hanya berdiam diri di dalam apartemen sambil menonton drama atau menunggu Baekhyun pulang dari pekerjaan bahayanya.

Selama ini semuanya berjalan dengan baik. Tidak ada lagi Jung Jaehyun yang menganggunya atau drama lain yang sering menghampiri Sihyeon.

Sampai...

Tingtong!

Tingtong!

Sihyeon mendengus kecil begitu acara menontonnya diganggu oleh suara bel yang keras. Wanita itu meletakkan mangkuk popcorn-nya dan beranjak membukakan pintu.

"Ada paket untukmu nona." Seorang pria tua yang Sihyeon tahu sebagai penjaga pos di halaman apartemennya berdiri di depan pintu sambil menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang pada Sihyeon.

Setelah mengucapkan terima kasih dan menutup pintu, Sihyeon segera kembali ke sofa dan mulai menatap bingung kotak di hadapannya.

Tidak ada nama pengirim atau bahkan alamatnya. Sebelum membukanya, Sihyeon memastikan terlebih dahulu jika kotak itu bukanlah benda berbahaya dengan cara menguncangnya.

Heal Your Heart | BBH - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang