39 - Byun Baekhyun

2.9K 500 13
                                    

Return into reality.

🌸🌸🌸🌸

Ada berapa banyak bintang di langit? Seberapa besar dan luasnya lautan di bumi? Atau kenapa bumi berbentuk bulat? Kurasa tidak ada jawaban yang pasti untuk semua pertanyaan di atas. Lagi pula apakah ada orang yang mau mengukur besar dan luar lautan di bumi? Aku sendiri tidak pernah peduli, itu hanya sebuah basa-basi kecil.

Aku hanya peduli pada keadaan Sihyeon terakhir kali. Hhh, andai saja wanita itu mau mendengarkanku untuk tidak pergi ke Jepang,  aku pasti tidak akan merasa se-khawatir ini.

"Kau sedang memikirkan apa?"

Mataku mengerjap pelan kala suara bass khas Chanyeol menyadarkanku dari lamunan. "Memikirkanmu," jawabku asal.

"Serius? Kenapa terdengar menjijikan ya?"

Aku lantas memutar bola mataku malas. "Kau pikir aku sudi memikirkanmu? Tentu saja aku sedang memikirkan istriku," kataku ketus.

Chanyeol berdecak pelan. "Hhh, biarkan saja... Bukankah dia sedang berlibur di Jepang? Kenapa kau terus saja mengkhawatirkannya?"

"Tentu saja aku khawatir! Aku bukan kau yang hanya bisa menghamili istrimu saja tanpa peduli hal lainnya!"

"Ya Tuhan... Kenapa kau sinis sekali padaku sih? Aku'kan hanya bertanya, bukan memarahimu!" seru Chanyeol, pria itu nampaknya tidak terima disindir seperti itu olehku.

Aku memilih diam tidak merespon ucapan Chanyeol. Pria jangkung itu lalu duduk di salah satu sofa dan bertopang dagu. "Apa sekarang semuanya sudah baik-baik saja?"

"Aku tidak tahu," jawabku terus terang.

"Aku kasihan padamu Baek, betapa tidak beruntungnya dirimu."

"Kau mengejekku?"

"Separuh ya, separuh tidak."

"Sialan."

"Terima kasih pujiannya. Ngomong-ngomong, kenapa kau memanggilku kesini?"

Ah iya, aku hampir lupa dengan tujuan sebenarnya kenapa aku menyuruh Chanyeol datang. "aku mau minta tolong."

"Baiklah... Apa itu?"

"Bagaimana jika kita pergi minum dulu?"

Chanyeol mendengus. "Kau mengajakku minum disaat seperti ini? Serius?"

"Aku butuh waktu untuk mengatakannya padamu, karena sejujurnya aku sama sekali belum siap."

****

Mataku mengerjap pelan ketika cahaya matahari menembus kaca kamarku. Sambil sedikit bersungut-sungut aku turun dari atas ranjang dan segera masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Pantulan wajahku di kaca nampak memberitahuku bagaimana hidupku belakangan ini tanpa Sihyeon.

Yah, aku baik-baik saja sebenarnya... Tapi tetap saja tanpa Sihyeon disisiku rasanya aku hampir mau mati.

Ah iya... Semalam aku telah menceritakan seluruh kisahku pada Chanyeol. Bukannya aku bermulut besar atau apa, hanya saja berat sekali rasanya jika aku harus menanggung semua beban sendirian.

Bercerita pada Chanyeol sama sekali tidak akan menyusahkan, lagi pula aku butuh Chanyeol suatu saat nanti.

Ini bukan soal Sihyeon yang pergi atau aku yang ingin tetap bersamanya. Ini soal zona nyamanku dan zona nyaman Sihyeon.

Heal Your Heart | BBH - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang