5 - Fakta

6.5K 955 37
                                    

Life was a beautiful sad song.

🍁🍁🍁🍁

Busan, 20 januari 2012.

Seorang gadis berseragam SMA mengerutkan keningnya bingung ketika menemukan pintu rumahnya terbuka setengah.

Gadis itu melangkah mendekat dan masuk ke dalamnya tanpa berpikiran aneh. "Aku pulang."

Tidak ada sahutan seperti biasanya, aroma makanan yang biasa dia cium juga tidak tercium.

Merasa ada yang ganjil dengan keadaan rumahnya, gadis itu melangkahkan kakinya menuju dapur dan tidak menemukan siapapun, sama halnya dengan kamar Ayah dan Ibunya.

Diriingi perasaan tidak enaknya, gadis itu membuka pintu kamar itu dengan perlahan.

Tidak ada siapa-siapa.

"Arghhhh!!!"

"Ibu!!" sebuah jeritan dari lantai dua rumahnya membuat gadis itu refleks berteriak menyerukan Ibunya dan berlari ke sumber suara.

Betapa terkejutnya dia ketika mendapati genangan darah dimana-mana. Gadis itu membulatkan matanya tak kala menemukan tubuh Ayahnya tergeletak lemah.

Gadis itu melirikkan matanya dan menemukan seorang pria yang cukup dia kenal sedang menodongkan pistol pada Ibunya.

Dia menjerit, "Kakek!!!"

Pria yang di panggil kakek itu menoleh dan tersenyum lebar. "Cucuku!! Lihatlah akibat dari perbuatan tidak tahu diri Ayah dan Ibumu ini nak! Mereka menyuruhku pergi ke panti jompo..."

"...ckckck, tidak tahu diri! Kau tidak seperti mereka bukan? Kau tidak akan menendangku bukan?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat. "Kakek... Kumohon hentikan! Jauhkan benda itu dari Ibu..." katanya lirih.

Ibunya nampak duduk bersimpuh di hadapan sang Kakek. Pakaian yang dia kenakan sudah berlumuran darah. Entah darah dia sendiri atau mungkin suaminya.

Matanya melirik sang anak khawatir. Bibirnya menggumamkan kata 'pergi' berulang kali, menyuruh anaknya untuk segera pergi. Tapi,

"Tidak!!"

Dor! Dor! Dor!

Percikan cairan merah langsung mengotori seragam dan wajah gadis itu. Tubuhnya langsung terjatuh lemas. Matanya menatap kosong pada tubuh kedua orang tuanya yang nampak sudah tidak bernyawa lagi.

Suara menggelegar tawa Kakeknya membuatnya tersadar. Gadis itu beringsut bangun sambil mengusap air matanya kasar.

"Kek... Kau GILA!" jeritnya.

"Dasar gila!!!! Pergilah kau ke neraka!!" katanya pilu.

"Apa katamu?! Kau ingin seperti Ayah dan Ibumu?!!" teriak Kakeknya tidak terima.

Gadis itu meraih vas bunga yang terletak di atas meja dengan asal. Bersiap-siap melemparnya kapan saja jika Kakeknya itu menembaknya dengan pistol.

Kakeknya sudah berjalan mendekat dengan wajah marah, pria tua itu menodongkan pistol ke hadapan cucunya dan kembali tertawa. "Ikutlah dengan Orang Tuamu yang tidak berguna itu!"

Sebelum sebuah peluru meluncur ke arahnya, gadis itu sudah terlebih dahulu melempar vas bunga yang sedari dia pegang ke arah kepala Kakeknya.

Heal Your Heart | BBH - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang