PART 33

1.8K 71 20
                                    

Semakin terasa senyum indah itu yang kini menjadi jelas
Kini benar nyata. Kamu.

................

Resha sudah berada di rumah Farhan. Ia memutuskan mengajaknya agar bisa mengenalkannya pada seorang guru killer yang pernah Resha bicarakan dengan teman-temannya di hadapan Farhan.

Jarak sekolah dengan rumah Farhan itu sangat dekat. Hanya di perumahan belakang sekolah Resha. Jadi hanya perlu waktu sekitar 5 menit untuk melewati keheningan yang terasa sejak Resha masuk kedalam mobil tadi.

“Ayo, Sha. Masuk dulu.” Pinta Farhan.

Tanpa menunggu basa-basi lagi, Resha keluar dengan perasaan canggungnya. Dia tersenyum ke arah Bu Heni yang sudah lebih dulu keluar.

“Masuk, Sha. Ibu langsung ke dapur, ya. Kamu ngobol dulu sama Farhan."

Bu Heni meninggalkan Resha sendirian di teras. Farhan sudah masuk lebih dulu sebelum mamanya.

Resha melihat sekeliling rumah Farhan dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri. Dia takjub melihat seberapa mewanya rumah Farhan ini. Bahkan kalau bisa di bilang, rumahnya hanya sebesar teras hingga ruang tamu Farhan saja.

Resha masih termenung di depan rumah pacar barunya itu.

“Sha, ngapain? Ayo sini masuk.” Kata Farhan dari pintu masuk.

Pintunya saja sangat tinggi, pasti di dalam lebih luas lagi.

Resha mengangguk dan berjalan masuk ke dalam rumah mewah itu. Resha melepaskan sepatunya dan maenaruhnya di rak samping pintu rumah Farhan. Dia mengikuti Farhan ke ruang tamu yang jaraknya tidak jauh dari pintu masuk tadi.

“Kamu masih kaget?” Tanya Farhan.
Resha hanya mengangguk malu-malu ke arah Farhan. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa sungkannya sekarang.

Bagaimana bisa? Guru yang selama ini di bencinya, adalah Ibu dari orang yang selama ini dia sayangi.

“Mama galak,ya?”

Resha buru-buru menggeleng. Tentu saja ia berbohong.

“Ngga usah takut gitu. Aku tau kok, Mama kalau di kelas emang kaya macan. Tapi kalau udah di luar kelas, baiknya pasti sama kaya Bundamu.”

“I-iya kak. Bu Heni memang baik kok.”

“Kalian lagi ngomongin Mama?” Bu Heni datang menghampiri Resha dan Farhan sambil membawakan nampan berisi satu gelas minuman.

“Mama masih galak, ya sama murid?” Kata Farhan sambil mengambilkan Resha minum dari nampan yang baru saja di bawa oleh Mamanya.

“Ya, kan harus tegas juga sama murid. Kalau di biarin, bisa-bisa mereka nyepelein Mama, Han.”

Resha hanya diam. Di samping dia takut, dia juga mulai memikirkan obrolannya dulu dengan Oky dan Sisi. Ternyata Farhan, anak guru killer di sekolah itu pacarnya sekarang.

“Resha, di minum dulu, nak.” Kata Bu Heni sambil duduk di samping Resha.

Resha menuruti dan meminum es sirup yang di suguhkan. Masih dalam diam. Resha hanya mengangguk sungkan.

“Kata Papa, hari ini kamu jemput mama? Kok taunya jemput pacar?” Bu Heni yang masih mengenakan baju dinasnya itu berlagak sok marah pada Farhan.

“Farhan tadi Cuma bilang kalau nanti mau ke sekolah Mama. Ngga bilang kalau jemput Mama. Ke-PD-an sih Si Mama.” Balas Farhan dengan candanya.

Resha yang bingung harus berbuat apa, hanya menyenggol lengan Farhan pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now