PART 19

2.8K 80 7
                                    

Untukmu, jatuh cinta.
Jangan buat hati ini tersiksa.
Cukup berikan bahagia saja.

.......

Pagi ini, Resha bangun dengan perasaan aneh yang ada di dalam hatinya.

Mungkin perasaan ini sudah pernah dirasakannya, tapi tunggu. Ini beda. Kenapa lebih bahagia?

Ah mungkin karena merasa dihargai sebagai wanita dan hanya sekedar kagum saja. Pikirnya.

Tapi, sebentar sebentar. Biar Resha cerna dulu semuanya.

Perhatian dan pengertian yang selama ini di dapatnya melebihi apa yang pernah di rasakannya. Padahal, selama ini Resha masih cuek, tapi balasan yang di dapat melebihi perkiraannya.

Kenapa sekarang jadi lebih sering jatuh cinta?

Ah mungkin salah.. Mana mungkin.. Resha belum begitu siap untuk jatuh lagi.

Dibayangkannya kejadian tadi malam.  Saat tanpa disuruh, Niko datang dengan membawakan beberapa makanan. Bukan hanya untuknya. Tapi untuk kedua temannya juga.

Belum lagi, saat Resha masih sibuk dengan tugasnya, Niko tidak berhenti menyuapinya. Hanya karena sejak awal Resha tidak menyentuh makanannya dengan alasan ingin segera menyelesaikan tugasnya.

Dia begitu dominan. Walaupun Niko tidak begitu pintar mencairkan suasana menjadi hangat dengan obrolannya, namun dengan tingkah lakunya yang membuat siapapun akan jatuh cinta.

Belum juga jam 9 malam, Niko sudah menyuruhnya pulang. Padahal tugasnya belum selesai.

Sisi dan Oky pun melarang Resha pulang. Tapi apalah mereka dibanding Niko. Niko memaksa dan kemudian Resha mengalah. Ikut pulang dengannya meninggalkan kedua teman Resha yang masih mengerjakan tugas

Saat pulang pun sama. Resha memang tidak membawa jaket. Berangkat tadi, cuaca memang sangat membuat Resha gerah.

Niko melepas jaketnya dan menyisakan kaos biru yang ia kenakan. Di sampirkannya jaket tadi ke bahu Resha.

"Pake, ini dingin. Aku ngga mau kamu sakit karna angin malam kaya gini." Kata Niko waktu itu.

Resha menurut dan memasukkan tangannya satu persatu ke dalam lengan jaket tersebut hingga seluruh jaket sudah menempel di tubuh Resha.

Niko datang dengan membawa satu buah helm yang dia cantelkan di depan motor maticnya.

Tanpa diminta, Niko memakaikan helm itu pada Resha. Tanpa ada perlawanan.

Niko menunduk, membukakan foot step agar Resha tidak kesulitan membukanya.

Semuanyaaaaa serba Niko. Seperti memperlakukan anak kecil saja.

Oh mungkin ini cara Niko menyampaikan rasa sayangnya.

Di jalan, tangan Resha di pegang, di arahkan tangan Resha yang sedari tadi dipahanya sendiri menjadi di perut Niko.

Baru beberapa detik tangan itu memeluk tubuh Niko, sudah dilepaskan lagi. Ditaruhnya kembali tangan itu di pahanya sendiri.

Canggung.

Setelah sampai rumah, Niko pamit pada Fino dan Neni. Lalu pulang.

Malam itu, Resha tidur dengan dikelilingi bunga-bunga yang mendadak mekar di kamarnya.

Pejuang LDRМесто, где живут истории. Откройте их для себя