PART 11

3.4K 76 4
                                    

Jangan menilai semua cinta itu sama, hanya karena apa yang kamu rasakan.
Kamu hanya belum menemukannya.
Tunggu saja, cinta yang manis itu akan datang pada waktu yang tepat.

......

Dengan sangat terpaksa, Resha meninggalkan beberapa luka yang dititipkan Zefan dan dibuangnya di tempat sampah.

Sudah beberapa bulan ini Resha selalu berusaha sendiri, mengobatinya sendiri. Tentu saja dibantu Oky dan Sisi.

Tapi seakan semua tidak pernah cukup. Mampir ke kantin Mak Sri, yang keinget Zefan lagi. Lewat warung deket sekolah, yang kepikiran Zefan lagi. Lihat ruang kelas XII yang keinget sang mantan brengsek itu lagi.  Bahkan pulang pun, yang keinget jalan waktu dia di bonceng Zefan dulu.

Ah, mungkin menurut kamu Resha terlalu mengada-ngada. Tapi siapa yang tau? Orang sepolos Resha bisa begitu lemah saat dia baru pertama kali mengenal cinta.

Lagu Don't You Remember dari Adele selalu terputar lewat laptop yang ada di kamar Resha. Selama beberapa bulan ini, Resha tidak pernah lupa memasukkan lagu itu dalam playlist lagunya.

Pun Neni, dia amat sangat tau apa yang sedang putrinya itu rasakan. Naluri seorang Ibu memang tidak pernah salah. Kalau Zefan itu bukan cowok baik-baik.

"Kak, nanti aku mau daftar di sekolah Kakak, loh." Kata seorang anak perempuan dengan celana pendek dan kaos oblong yang sekarang sedang menonton Drama Korea di sebelah kakaknya.

"Hmm" Resha menjawab seperlunya.

Suguhi Resha beberapa Drama Korea, maka dia tidak akan keluar kamar sampai selesai marathon nonton dramanya itu. Kecuali untuk makan dan mandi saja.

"Kak, gimana sekolah di sana? Asik ngga?" Tanya Alin masih penasaran. Dia memang sedang menunggu hari kelulusan SMPnya

"Ngga. Ngga asik." Kata Resha masih datar.

"Ih, kenapa? Kalau jawabannya gara-gara cinta, Kak Resha cemen. Kaya Alin dong. Udah kebal disakitin cowok. Sekarang Alin gantian mau sakitin cowok."

Mendengar kata-kata adiknya itu, Resha menoleh. Ditatapnya adik kecil yang sudah tidak kecil itu.

"Jangan pernah sakitin perasaan orang! Kalau kamu ngga mau disakitin, jangan nyakitin! Kamu tau kan karma itu ada?" Kata Resha sewot.

"Yeeee, marah. Bercanda doang kak. Ya kali Alin jadi cewek jahat. Tapi jangan jadi cewek kelewat baik juga. Nanti kitanya yang di anggap remahan peyek sama para cowok." Kata Alin menasehati kakaknya itu.

"Alah, sok ceramah." Mata Resha sekarang sudah kembali lagi pada layar di depannya.

"Dibilangin pakar cinta juga. Gini-gini Alin lebih berpengalaman soal cowok dari pada kakak. Mau curhat apa? Sama Alin sini. Ntar Alin kasih advice yang pasti ngga bakal ngerugiin posisi kakak." Alin menepuk-nepukkan tangannya ke dadanya sendiri. Berlagak seperti orang yang paling mengerti soal cinta di sini.

"Ya ya. Besok kapan-kapan kalau kakak jatuh cinta lagi." Jawab Resha sambil menarik pelan hidung adiknya itu.

"Aw!" Alin membalas memukul tangan kakaknya itu.

......

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah beberapa minggu Resha libur kenaikan kelas.

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now