PART 28

2.2K 72 7
                                    

Tak tau saja kamu
Ada hati yang menunggu dengan pilu
Menanti dengan rindu
Dan mengharap dengan ragu

........

Ruang tamu Resha sudah di sulap menjadi cantik.

Atapnya berhias balon. Hanya balon yang di tempel di atap dengan tambahan tali yang menggantung lalu ujungnya diberi foto.

Temboknya juga seadanya. Hanya bertuliskan Happy Birthday Resha.

Ruang tamu ditambah ruang TV dan di teras juga diberi meja dan kursi.

Nuansa putih sesuai permintaan Resha karena kini dia memakai gaun putih pemberian dari seseorang yang misterius.

Acara akan di mulai nanti jam 7, tapi sudah sejak jam 5 ini, Alin dan Resha sudah mulai siap-siap. Mereka benar-benar tak sabar.

Makanan sedang disiapkan orang catering dibantu dengan Neni. Dan seperti biasa, Fino baru saja pulang kerja.

"Ini Oky semua, Bun yang nge-dekor?" Tanya Fino sambil melepaskan sepatunya lalu di taruh di rak sepatu dekat pintu.

"Iya tadi dia bawa temen. Katanya emang birthday planner gitu, Yah. Bagus yaa." Neni mengitarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

Memang bagus dan terkesan simple.

"Katanya juga dia bawain MC kenalan temennya itu juga loh, Yah."

Fino menengok, dia menautkan kedua alisnya. "Mahal dong pake MC?"

"Iya pertamanya juga Bunda mikir kaya gitu. Tapi semua udah diberesin sama Oky. Katanya kado ulangtahun gitu." Neni memindahkan udang goreng ke tempatnya.

"Bunda udah tolak tapi Oky maksa. Yaudah iya-in aja."

Fino mengangguk paham. "Yaudah kapan-kapan ajak Sisi sama Oky ngapain gitu ya, Bun."

"Iya, Yah. Gampang besok."

Fino berjalan masuk untuk mandi dan bersiap-siap. Sedangkan Neni masih sibuk dengan makanannya.

" Kak, bagus yang ini, apa yang ini?" Tanya Alin sambil menenteng dua dress cantik ditangannya.

Yang satu adalah dress selutut bewarna merah. Dan yang satu bewarna biru dongker namun panjang dengan belahan di depan bagian paha hingga ke bawah.

Resha mengamati kedua benda yang ada di tangan Alin. Mencocokkan baju tersebut dengan badan Alin. Bola matanya bergerak ke kanan ke kiri melihat dress dan Alin bergantian.

"Yang merah kamu kelihatan kalem." Jawab Resha memutuskan.

"Tapi yang ini juga bagus kak. Alin suka sama yang ini."

"Kalau udah tau suka yang mana, kenapa tanya?"

Alin tersenyum malu. Dia memutuskan untuk memakai yang bewarna biru dongker tanpa mempertimbangkan saran dari Resha.

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now