PART 10

3.3K 103 10
                                    

Hatiku tidak tertinggal disana.
Tapi aku bawa seutuhnya.
Biar tumbuh baru, bukan seperti cinta pertama.

.......

Hari sudah sore. Resha sudah pulang dan mandi. Resha sedang menunggu Hilham yang katanya hari ini akan ke rumahnya.

Sebuah novel romantis sedang menemaninya sore ini. Dengan pakaian seadanya, dia membaringkan tubuh di ranjang kecilnya.

Mungkin membaca novel akan sedikit mengurangi rasa sakitnya beberapa hari ini.

Resha sedang mengguling-gulingkan tubuhnya saat pintu diketuk dari luar.

"Sha, ada tamu. Sini temuin." Neni sudah ada di balik pintu kamar Resha. 

"Iya, Bun. Sebentar." Resha segera bergegas keluar kamar. Sudah sangat penasaran dengan apa yang akan dibicarakan Hilham.

"Eh, maaf kak. Lama, ya? Hehe." Resha duduk di depan Hilham.

Mereka berdua kini ada di ruang tamu. Letaknya didepan, jauh dari ruang TV apalagi dapur.

"Ngga kok. Baru aja." Hilham menyimpan mimik muka yang tidak dapat dibaca Resha.

"Kak, mau minum apa?" Tanya Resha basa basi.

"Apa aja terserah. Aku juga ngga lama-lama kok." Hilham menunjukkan senyum manisnya.

Resha mulai melangkah meninggalkan Hilham sendirian di ruang tamu untuk mengambilkan minum dan sedikit camilan.

Teh hangat sudah ada di tangan Resha beserta camilannya di dalam nampan yang ia bawa.

"Kak, di minum. Nih dimakan juga. Hehe." Resha membukakan stoples yang berisi camilan tadi.

"Iya,  Sha. Makasih yaa." Kata Hilham. Dia mengambil gelas berisi teh itu, lalu meminumnya sedikit. Hanya sebagai formalitas saja.

Mereka berdua mulai membahas hal yang tidak penting. Belum sampai pada intinya.

Hilham sedari tadi mencari bahasan yang sekiranya bisa mengulur waktu agar dia bisa benar-benar siap mengatakannya.

Alin sedang nonton TV bersama Neni. Sedangkan Fino sedang ada kumpulan RT.

"Sha, putus sama Zefan?" Resha hanya tersenyum tanpa menjawab.

Sudah tau arah yang akan dituju Hilham kali ini. Pasti tentang laki-laki jahat itu lagi.

Ahh, atau jangan-jangan Kak Hilham...  Duh udah ngga usah mikir aneh-aneh.

"Gini, Sha. Kita semua udah tau. Sebenernya dari awal kita udah ngga setuju dia pacarin kamu. Karna kami tau Zefan sifatnya gimana." Hilham mulai membuka topik baru yang dari tadi membuat Resha penasaran.

Resha diam mendengarkan. Menghilangkan pikiran negatif yang sekarang sedang melayang-layang.

"Tapi ngga mungkin juga kita ngelarang. Zefan ngga bakal bisa kita larang" Hilham mengambil minum dan memakan sedikit camilan sebelum melanjutkan obrolan.

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now