"Baiklah, tapi sebaiknya pikirkan baik-baik setelah mendengarnya."

Baekhyun tersenyum miring. Tangannya terangkat ke atas, mengarahkan sebuah benda yang dapat membunuh Sihyeon.

Mata Sihyeon membulat takut begitu mendapati benda itu terarah padanya. "Baekhyun..., hentikan," lirihnya.

Tidak ada jawaban. Pelukan Sihyeon pada Linyun yang berada di gendongannya semakin mengerat. Membuat balita kecil di dalam gendongannya hampir kehabisan oksigen.

"Matilah."

DORR!!

"Eonni!!!!"

Sihyeon mengerjapkan matanya. Suara jeritan seseorang menyadarkan dirinya jika hal tadi hanyalah halusinasinya.

Haeri berlari menghampiri Sihyeon dengan wajah panik. Wanita itu lalu merebut Linyun dari gendongan Sihyeon dengan tidak sabaran.

Mata Sihyeon menatap kosong Linyun yang nampak tidak sadarkan diri. Dunia di sekitarnya lambat laun menjadi buram. Sosok Baekhyun yang semula Sihyeon lihat di sana, kini malah tergantikan oleh Haeri.

Sadar dengan apa yang telah dia lakukan. Sihyeon lantas berjalan pelan menghampiri Haeri yang berlinang air mata dengan Linyun di gendongannya.

"Berhenti disana!!" jerit Haeri.

Sihyeon tertegun. Dia berhenti melangkah dengan tangan yang gemetar hebat.

Ap-apa yang telah dia lakukan?

"Linyun mungkin tidak apa-apa, tapi kau lihat bukan jika setiap kali Sihyeon sadarkan diri dia menjerit ketakutan?" ujar Soojung setelah menyelesaikan kisah Sihyeon.

Baekhyun menundukkan kepalanya. "Dia bahkan menjerit ketakutan ketika melihatku," sambungnya lirih.

Soojung mengangguk pelan. "Jadi apa keputusanmu setelah ini?"

"Menurutmu aku harus melakukan apa?"

Sambil tersenyum tipis. "Bukankah kau harus meninggalkannya? Baekhyun, Sihyeon takut padamu."

****

Sihyeon menghela napasnya pelan. Seminggu ini dia habiskan waktunya di Rumah Sakit, lagi.

Soojung memberitahunya bahwa semua hal yang terjadi sebelumnya hanyalah halusinasi Sihyeon semata. Baekhyun tidak ada disana, dia tidak menodongkan pistolnya atau bahkan menembak wanita itu.

Semuanya hanya halusinasi.

"Kau ingin tahu kenapa kau berhalusinasi seperti itu?" tanya Soojung.

Sihyeon mengangguk pelan.

"Itu karena kau takut padanya Sihyeon," Ucap Soojung selembut mungkin.

Mata Sihyeon mengerjap pelan. Dia tidak takut pada Baekhyun. Dia mencintai Baekhyun. Jika benar kejadian kemarin hanyalah halusinasi semata, Sihyeon sama sekali tidak keberatan, yang penting itu bukanlah kejadian sesungguhnya.

"Berhentilah berpikir jika kau tidak takut padanya Sihyeon-ah, itu hal yang bagus tentu saja. Tapi bukankah jika kau terus berpikiran seperti itu malah akan berakhir  menyakitimu?"

Heal Your Heart | BBH - COMPLETEWhere stories live. Discover now