penyelesaian

1.9K 246 96
                                    

Mark masuk kedalam kamar dengan membawa gelas yg mengepulkan uap panas, jahe dicampur madu berharap bisa menghangatkan tubuh jinyoung yg sekarang sudah dipastikan kedinginan.

Harusnya jinyoung dirawat dirumah sakit  tapi jinyoung kekeh menolaknya, dan mark hanya bisa menuruti karena sesungguhnya mark tidak tega melihat keadaan jinyoung saat ini .

" minum dulu "

Mark membantu jinyoung untuk duduk bahkan membiarkan tubuh si manis bersender didada nya.

Tubuhnya jinyoung dingin hanya saja wajah tidak se pucat satu jam yg lalu saat mark menemukan Jinyoung didalam kamar mandi bambam .

" bagaimana tubuhnya masih dingin ?"

Jinyoung menggeleng, meletakan gelas yg tadi dia minum diatas meja, dan memeluk leher mark dan nyembunyikan wajah diceruk leher mencari kehangatan yg sesungguhnya, dan mark terlanjur hafal, balas merengkuh bahkan membaringkan kembali tubuh jinyoung dikasur begitupun dirinya yg ikut berbaring disampingnya.

" tidurlah" elusan lembut di ujung kepala bahkan mark mengecup singkat kening jinyoung

" jangan tinggalkan aku "

" tidak" jawab mark cepat mengeratkan pelukan mencoba meyakinkan ucapannya barusan jika mark memang tidak akan meninggalkannya.

Memang dengan alasan apa mark meninggalkannya ??

Memang sebenarnya mark kesal bahkan mungkin jg marah dengan jinyoung atas insiden dua hari yg lalu, bahkan jinyoung pergi meninggalkannya , yg diketahui menginap di apartemen bambam , hanya saja tidak mungkin jg mark sampai meninggalkan jinyoung hanya karena itu.

" ka ?"

Hhmmmm

Hanya gumaman dan elusan di ujung kepala sebagai jawaban .

" aku sayang kamu "

" iya tahu"

Jawaban yg terkesan datar , tapi tidak membuat Jinyoung kesal atau marah, sudah terlanjur hafal dengan sikap sang kekasih,

" maafkan aku "

" hari ini kau lebih dari tiga kali mengucapkan kata itu "

Jinyoung melepaskan pelukannya dan mendongak menatap mark yg jg menoleh menatapnya, wajah jinyoung ditekuk bahkan bibir maju kedepan gestur akan menangis tapi tidak jadi karena mark yg mencium ujung hidungnya yg memang memerah

" katakan kenapa seperti ini ?"

Dan pada akhirnya tetap saja air mata yg dari tadi ditahan luruh menghiasi pipi .

Tangan jinyoung yg tadi balas memeluk tubuh mark menjadi turun kebawah meremas ujung kaos yg mark pakai sampai kaos tersebut dipastikan lusuh, mark tidak heran terlanjur biasa jinyoung akan seperti ini jika dalam keadaan bingung  . dan mark tidak ingin Memaksa untuk jinyoung menceritkan semuanya biarkan jinyoung sendiri yg memutuskan sekalipun sesungguhnya dia penasaran.

" ka sebenarnya dua hari yg lalu itu aku___" jinyoung menghentikan ucapannya  tenggorokan mendadak kering, rasanya sulit untuk mengucapkan apa yg terjadi malam itu sekalipun jinyoung tidak mengingat sedikitpun .

Hanya mengingat dia mabuk tidak sadarkan diri, dan bangun disebuah hotel dengan tubuh telanjang dan banyak kissmark di bahu dan dada dekat nipple , entah siapa yg membuatnya, bukan hanya itu, tulang ekor yg juga terasa perih dan linu sudah dipastikan itu bekas apa , bahkan bau percintaan yg menguar serta tubuh bagian bawah yg lengket cairan yg jelas jinyoung tahu .

Hanya air mata yg kembali luruh jinyoung terisak menangis mata terpejam hanya remasan di ujung kaos mark yg semakin mengerat.

Mark sendiri tidak mengatakan apapun hanya diam dengan tangan yg masih mengelus lembut ujung kepala jinyoung .

we are markjinWhere stories live. Discover now