game

2.7K 270 52
                                    


Vote dan komen jangan lupa

______________

" Ka bisa pelankan suara game nya aku tidak bisa kosentrasi" Jinyoung menekuk wajah dengan pandangan menatap mark yg fokus menghadap layar LED besar didepan mereka.

" Suruh siapa kau tidur saat mengerjakannya" jawaban dengan nada yg terlampau santai tapi mark tetap menuruti, mengambil remote dan mengecilkan volume suara yg memang ribut dan bising.

" Aku ngantuk mau bagaimana lagi "

Mark melirik Jinyoung yg duduk tidak jauh darinya tersenyum tipis melihat wajah jinyoung yg terlihat sekali kusut, mark sangat hafal Jinyoung akan seperti ini apa bila Jinyoung sulit mengerjakannya.

"Sudah sini main game saja "

Jinyoung mendengus, dia kesusahan mengerjakan tugas tapi mark malah menyuruhnya bermain game sungguh kurang ajar sekali.

"WaJahmu jelek, sudah sini" malah menepuk tempat kosong didepannya, Jinyoung menggeleng, dengan bibir yg jelas meju kedepan dan bergerak sudah di pastikan Jinyoung menggerutu tapi tidak di keluarkan dan mark tersenyum .

Jinyoung tidak banyak bicara tapi memiliki sisi menggemaskan disaat kesal dan mark menyukai itu.

" Ka "

Bukan menuruti perintah mark malah Jinyoung tidak bergeming sedikitpun dari tempat duduk, malah memanggil nama mark yg membuat mark menoleh dan menatapnya .

" Aku rindu eoma"

" Telpon saja "

Jinyoung semakin menekuk wajah, pulpen yg sedari tadi berada di tangan di letakan asal, mark mengerti menghentikan game yg sedang dia mainkan lebih memilih fokus menatap Sang kekasih yg jelas dalam mode merajuk.

Jinyoung menggeleng
" Ingin ketemu "

Mark membuang nafasnya kasar, kembali menepuk tempat kosong didepannya dan kali ini Jinyoung menurut duduk didepan mark membiarkan kedua kaki mark mengapit tubuhnya.

" Nanti libur kita mengunjunginya "

Senyum Jinyoung merekah, mark ikut tersenyum, meletakan stik PS disampingnya dan  mengelus ujung kepala Jinyoung .

" Dasar anak eoma " dengusnya

" Tentu saja anak eoma tidak mungkin anak mu kan "

" Eyyy..." Mark menarik pelan hidung Jinyoung yg membuat jinyoung memekik protes " tiga tahun ngomong-ngomong aku yg menjadi eoma mu, menjagamu jangan lupa itu"

" Eoma macam apa meniduri anaknya "

Mark tertawa, biasanya Jinyoung akan merasa senang melihat mark tertawa tapi kali ini tidak, Jinyoung malah merasa kesal, tapi tetap duduk bersender tubuh mark Duduk menyamping agar mark tidak melihat wajah kesalnya.

" Berhenti ka aku kesal "

Mark masih tertawa dengan tangan memeluk jnyoung menarik Jinyoung agar semakin mendekat.

"Ok Maaf___baik lah kalau begitu hari Sabtu besok kita kebusan "

" Jinjjayeo"

Jinyoung mendongak menatap mark yg tersenyum tipis dan menganggukan kepala gestur mengiyakan, dan jinyoung tertawa lebar.

" Gomawo"

" Kebetulan ada yg ingin aku bicarakan dengan eoma nim"

Senyum Jinyoung mendadak hilang berganti dengan wajah datar dan tatapan tajam,

we are markjinWhere stories live. Discover now