Sebelum Mark menjawab pertanyaan tersebut, Debby membuka jendela mobil dan berteriak dengan lantang menunjuk kearah sang penjaga, "HEH! AKU INI IBU DARI LUNA SITU! JADI CEPAT BIARKAN KAMI MASUK!"

Karena tak mau berurusan dengan Debby, sang penjaga tersebut langsung membuka gerbang perbatasan dan berkata, "Ba-ba-baik, silahkan masuk."

Mobil langsung melaju menuju kediaman Zack, Debby akhirnya kembali tenang karena sehabis berteriak, dan Mark hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

•○●○•

"Aggrh! Penjaga bodoh!! Kenapa ibu dari anak sialan itu dibiarkan masuk?!!" geram Zack sangat kesal dan tak sadar membuat kamarnya menjadi berantakan.

Erick hanya bisa diam, seraya memperbaiki kerah bajunya yang rusak akibat di tarik oleh Zack. Dia tak bisa lagi membantah kepada Alphanya tersebut, mengingat bahwa ia pernah di tampar sangat keras oleh Zack.

Ia sendiri tak berani melawan Alphanya, walau dalam hatinya ini ingin sekali ia mencabik-cabik Zack, Greek, wolf Erick pun setuju dengan pendapatnya.

"Kau hanya perlu bersabar sedikit lagi."

"Aku tahu itu, terima kasih, Greek."

"Hmm. Aku juga tahu sebenarnya kau yang menyuruh penjaga itu untuk membuka pintu gerbang perbatasan, sekarang kita tunggu saja akhir dari Alpha ini."

"Haha, tepat sekali."

Erick memutuskan mindlink dengan Greek, dan kembali melihat sang Alpha masih mondar-mandir untuk mencari ide.

Tok tok tok.

"Maaf Alpha, anda kedatangan tamu dan sepertinya tamu tersebut adalah Ibu dari Luna." ucap seorang warrior yang berbicara dari balik pintu.

Hal tersebut membuat langkah Zack terhenti, keringat dingin mulai turun dari pelipisnya.

"Sial, sial, sial! Apa yang harus kulakukan?!" batinnya.

Zack mencoba menenangkan dirinya sejenak, menghapus keringat yang turun dari pelipisnya, "Baik, Erick kau turun duluan untuk melayani tamu kita." suruhnya.

"Baik, Alpha." Erick bangun dari sofa, untuk beranjak menuju ruang tamu yang berada di lantai paling bawah, meninggalkan Zack sendirian di kamar tersebut.

Mencoba menenangkan diri, Zack terus berfikir apa yang harus ia lakukan, ia harus memanfaatkan otak liciknya, dia terdiam.

"Sepertinya ini ide yang bagus. Bagaimana jika Zack yang tampan ini bermuka dua?" seringainya muncul di antara kedua pipinya, "Mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sebelumnya?"

•○●○•

Debby melihat sekeliling ruang tamu tersebut, "Cantik, tapi kurang indah." batinnya.

"Honii, menurutmu bagaimana tata letak ruangan ini?" tanya Debby seraya menyenggol-nyenggol tangannya ke samping.

"Ekhm. Bagus." ucap Mark agar sang Luna-nya ini sadar bahwa ia bersama Beta bukan Alphanya.

Debby terkejut, wajahnya merah padam. Beliau benar-benar lupa kalau ia sedang bersama Beta-nya bukan suaminya.

Agar malu nya sedikit hilang, ia langsung meneguk habis tehnya dan mengubah arah pembicaraannya, "Te-te-tehnya en-enak ya, Mark...ehehe."

Mark hanya memandangi Debby dengan wajah datarnya, seraya mengecek apakah Luna-nya ini sehat.

"Memalukan sekalii... " batin Debby dengan perasaan campur aduk, antara malu, kaget, dan kesal.

Untung saja hal tersebut tak berlangsung lama karena Erick baru saja datang untuk menyambut mereka berdua.

"Selamat datang di Redmoon Pack, Luna Debby." senyum menghiasai wajah Erick. Ia sempat berpikir kapan terakhir kali ia tersenyum, sepertinya.. tak pernah. Ini baru pertama kali.

Debby menengok kearah Erick, ia sedikit terkejut melihat ketampanan Erick dan berkata, "In-ini kah mate dari an-anakku?"

Ia langsung berjalan menuju Erick dan memeluk Erick, "Hmm badanmu ukurannya pas. Enak sekali untuk dipeluk."

Kemudian dia memegang wajah Erick dengan kedua tangannya, "Hmm.. wajahnya sangat sempurna, matanya bagus dengan iris berwarna biru, rambutnya juga! kyaa! Kau memang sempurna, tak salah Moon Goddess memberikan mate seperti dirimu."

Erick tak bisa berbicara dengan lancar karena tertahan oleh kedua tangan Debby, uh-oh sepertinya terjadi kesalahpahaman lagi.

"Ekhm, Luna. Itu bukan mate anda." ucap Mark untuk menghentikan kegiatan kekonyolan Luna-nya ini.

"Buk-bukan?!!" Debby benar-benar terkejut, dengan cepat ia segera melepaskan kedua tangannya dari wajah Erick, kedua kalinya ia melakukan hal konyol.

"Ma-maaf, saya adalah Beta dari pack ini, Alpha akan segera turun."

Kali ini Debby benar-benar malu, pertama ia mengira kalau Mark adalah suaminya, sekarang ia malah mengira kalau Erick adalah matenya.

"Si-silahkan duduk kembali, Luna." Erick meminta Debby dan Mark untuk duduk kembali, dan melupakan kekonyolan ini.

Tak lama, seorang pria tampan turun dari tangga, dan menampakkan wajahnya. Wajahnya begitu bersinar terang, membuat Debby menjadi silau.

"Selamat datang di Pack kami, Ibu.
Ibu cantik sekali hari ini." ucap pria tersebut mencium tangan Debby dengan lembut.

Erick terkejut melihat hal tersebut, baru kali ini Alpha melakukan hal tersebut.

"Ada yang tidak beres di sini." batinnya.

Tbc.

Akhirnya bisa apdet lagi.. hiks..

Btw.. itu adegan yang menyilaukan mata zack yang pingin, jadi kalo mau muntah silahkan :v

The Bastard Alpha [Story#1 Zegna.]Where stories live. Discover now