Ucapan Krystal membawaku ke ingatan 10 tahun yg lalu, saat itu aku baru bertunangan dengan Chanyeol.








Flashback On

Saat itu kami sedang makan malam keluarga dengan keluarga Chanyeol.

"Kak kita double date yuk, Jongin ngajakin nonton bareng nih!" Ajak krystal.

"Wah ayo, chan double date yuk bareng Krystal sama Jongin." Ajakku pada orang disampingku.

"Males." balasnya dingin

"Yah kok gitu sih..."

"Kalau mau jalan pergi aja sendiri, gak usah ajak-ajak gue!"

"Chan!!! Gak boleh gitu sama Mantu mamah. Turutin aja kemauannya!" Ujar mamanya Chanyeol

"Ck... Iya iya besok chan ikut." Jawabnya malas. Aku tersenyum cerah mendengarnya.


Besoknya kamu berempat pergi ke mall untuk menonton film.

"Eh kalian mau ikut ke cafe dulu gak? filmnya masih 1 jam lagi." Tawar Jongin.

"Ikut/Gak!" Jawabku dan Chanyeol bersamaan. Keduanya menatap kami bingung.

"Kita ik--"

"Gak!"

"Tapi Chan aku kan_"

"Gue bilang gak yah gak!!!"

"Yaudah deh, terserah kamu." Cicitku.

Film sebentar lagi akan dimulai, kami masuk dan duduk dibangku sesuai tiket. Namun baru saja aku akan duduk disebelah Krystal, Chanyeol sudah lebih dulu duduk disitu.

"Chan itu kan tempat duduk aku." Ujarku

"Lu duduk situ aja udah." Tunjuknya pada kursi disampingnya.

"Yah tapi kan ditiketnya..."

"Ck tinggal duduk aja apa susahnya sih! Toh masih pinggiran ini." balasnya kesal


Akhirnya aku mengalah (lagi).



Sepanjang film diputar aku melihat Chanyeol hanya menatap kearah Krystal yang malah asik dengan pacarnya.

Yah Chanyeol menyukai, ah tidak dia mencintai Krystal, sejak SMA.

Ia bahkan sangat antusias saat tau akan dijodohkan dengan salah satu putri ayahku. Mungkin ia mengira akan dijodohkan dengan Krystal, gadis yang dicintainya.

Namun kenyataan berkata lain, ia malah dijodohkan denganku.

Meskipun begitu Chanyeol tetap menerima perjodohan ini karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya, ia menerima dengan setengah hati. Ia bersikap sangat dingin padaku sebagai pelampiasan.

Tapi itu hanya berlaku dibelakang keluarganya, jika didepan mereka ia bersikap seolah semua baik-baik saja.

Saat itu aku tidak peduli, aku yakin bisa membuatnya jatuh cinta padaku.


Terlebih setelah 6 bulan menikah aku positif hamil, keyakinanku semakin bertambah bahwa ia bisa luluh denganku.


Namun ternyata tidak, semua keyakinanku luntur saat aku melahirkan.















Ia membiarkan putraku yang satunya meninggal begitu saja, dengan alasan ia hanya membutuhkan satu anak laki-laki untuk meneruskan perusahaanya.











Brengsek sekali bukan? :")

Flashback Off








Mengingat hal itu membuat luka lama yang aku kubur dalam-dalam kembali menganga lebar dan tanpa sadar membuatku meneteskan air mata.

Sebelum mereka sadar aku harus segera pergi.

"Aku permisi ke toilet sebentar." pamitku kemudian bergegas pergi tanpa menunggu balasan.

Aku menangkap dari ekor mataku, mereka menatapku bingung.

Didalam toilet aku menangis.






Jika kalian mengira selama ini aku baik-baik saja bertemu kembali dengan Chanyeol kalian salah besar.

Aku tidak baik-baik saja sama sekali, aku hanya mencoba bersikap biasa agar Putraku senang seperti saran Chen waktu itu.

Aku melakukan semua ini supaya Jisung bisa merasakan kasih sayang kedua orang tuanya secara utuh.






Setidaknya saat ia berada disini.




















Sebab mungkin ketika ia kembali ke Korea,






































ia tidak bisa mendapatkan hal itu lagi.




TBC



Guys, apakah perlu dilanjut sampe end?

Second Of Opportunity || Chanji✔️Where stories live. Discover now