0,19 (Revisi)

4K 239 9
                                    

"Hentikan ini emira!!" Ia tertawa terbahak-bahak sambil menyeret ibu yang bersimbahkan darah, disekujur tubuhnya bahkan terlihan banyak luka-luka yang cukup serius.

"Apa kamu meninggalkan suamimu tercinta bersama Revan? hahaha kamu terlalu meremehkannya" Aku tidak membeikan Respon apapun.

"Hilde"

Emira Tertawa lalu melempar ibu ke belakangku. Aku langsung  menangkap tubuh ibu. tubuh bersimbah darah yang sudah mulai dingin,  nafas yang sudah tak berhembus kembali.

kemarahanku memuncak begitu mengetahui  kematian ibumertuaku yang begitu tragis ditangan emira, sesuatu dalam diriku memaksa keluar sihingga menimbulkan gentaran yang cukup untuk mengguncang benua ini.

Rambutku yang semula berwarna coklat kini berubah menjadi senada dengan sayapku, Meskipun aku tidak bisa merasakan kakiku aku merasa tubuhku lebih ringan .

Ku harap kedua anakku sudah sampai di mansion dengan selamat, tanpa sadar aku memberikan sedikit segel di tubuh mereka bersamaan dengan kalung itu.

Emira mengertakkan giginya begitu melihat perubahanku, aku tersenyum puas meskipun aku tidak yakin apa yang berubah selain tampilanku aku merasa percaya diri sekarang, aku bahkan ingin dengan segara memenggal kepalanya.

Ia langsung menyerangku tanpa berpikir panjang, aku membalas sehingga perkelahian kami terjadi sangat sengit, aku merasakan ia bertambah kuat semejak pertarungan kami waktu itu, namun ada yang terasa janggal.

Polip merupakan Werewolf dibawah kendali Moonlight namun sejak awal aku bertemu emira aku tidak merasakan kehadiran seorang werewolf namun ini terasa seperti hawa keberadaan iblis, ah tidak iblis tidak semenjijikan ini karena hawa kehadiran iblis terasa menakutkan, ini seperti vampir namun juga seperti monster.

"Kau lengah bocah putih" Ah, tanganku. ah tunggu. darahku ? kenapa berwarna putih?

"Sialan sebenarnya siapa kamu bocah! sebenarnya makhluk seperti apa yang dinikahi Lucia sialan itu" ia menjadi lebih agresif dibandingkan sebelumnya, ini berbahaya cakarnya berlumuran racun.

Aku terus menghindari serangannya akan sangat berbahaya jika aku terkena sekali lagi.

Aku terus membalas serangan demi serangan dan berusaha sebisa mungkin untuk meninggalkan luka ditubuhnya, kata-kata umpatan keluar dari mulutnya saat pedangku meninggalkan sebuah bekas luka dibagian tubuhnya.

Prok Prok Prok

Aku spontan menoleh ke arah suara tepuk tangan tersebut.

"Indah sekali tarian seekor merpati yang meninggalkan luka di tubuh lawan" Aku membelalakan mata, 100 ini sekitar 500 pasukan musuh. Taring dan dan hawa kehadiran ini mereka benar-benar seorang vampire.

"Perkanalkan nona merpati, maaf membuatmu kesulitan karena ratu kami. Namaku Davis aku disini untuk membantumu" ia menyeringai.

"benar aku akan membantumu mati tanpa rasa-sakit" Senyum yang benar-benar menyebalkan, seperti seseorang yang haus akan darah.

"Panah dan bunganya" Bunga? panah? apa yang mereka rencanakan.

"Kudengar banyak yang membenci bunga azalea yang sangat harum ini dikeluargamu , apa mungkin kamu juga membenci bunga yang indah ini nona?"

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan!"

"Hoho lihatlah dirimu yang marah itu, rasanya aku ingin melihat wajah putus asamu. pasti sangat indah bukan" Ah dia benar-benar membuatku kesal rasanya dia benar-benar menjijikan.

"Bukankah dia juga keluargamu? em apa kamu sudah membuang keluargamu?" Aku mengertakan gigiku, melihat Elyn dan Calvin yang diseret dengan luka bersimbah darah itu, meskipun dalam wujud serigala aku saat yakin dengan itu.

Aku memang memiliki kekuatan penyembuh namun akan berbahaya jika aku menyembuhkan mereka ditengah kepungan para orang-orang menjijikan ini.

"Hilde, haruskah kita membunuh mereka?" aku merasakan hilde yang seakan menjawab pertanyaanku. Aku harus cepat menghabisi mereka tidak perduli seberapa kuat mereka selagi Emira memulihkan diri ini akan menguntungkanku.

"Ha.. trik macam apa lag yang kalian gunakan, kalian memang benar-benar mencari kelemahanku untuk mengalahkanku, baiklah bisarkan saya membunduh anda sebagai ganti Nyawa kedua saudaraku dan orang-orang yang kalian bunuh dalam melaksanakan trik kalian" Aku langsung melesat  sambil mengayunkan pedangku.

I Become The Successor of War AngelsWhere stories live. Discover now