0,4 (Revisi)

8.2K 503 14
                                    

3 hari berlalu semenjak Maxime mendatangi ayah, setelah mendapatkan ijin kami akan kemali ke mansion. Aku lebih suka duduk dipunggung Elyn atau Calvin yang bertukar tubuh dengan serigalanya dari pada menunggang kuda, Elyn berlari lebih cepat dari pada Calvin namun ia lebih cepat lelah dibanding Calvin.

Jarak akademi ke mansion bisa ditempuh dalam 3 hari naik kuda biasanya akan ditempuh dalam sehari atau bahkan setengah hari dengan wujud serigala mereka, "Ryn naiklah" Aku mengangguk mendengar perintah Calvin.

Serigala berwarna perak setinggi 1 meter dengan mata berwarna abu-abu yang indah berapa kali pun aku meliatnya aku terus merasa kagum, ah aku jadi penasaran seperti apa wujud serigala Maxime, wujud manusia dengan rambut dan mata hitam yang merupakan ciri seorang Dark Moon.

Meskipun banyak orang-orang yang berambut hitam dan bermata hitam, dari yang pernah ku dengar ada perbedaan yang mencolok dari para anggota klan Dark Moon, entah mengapa terus terpikirkan olehku sosok pria gila yang tiba-tiba memelukku di pertemuan kedua kami itu.

"Calvin berhenti"  tidk salah lagi ini hawa keberadaan iblis, bagaimana iblis bisa sampai disini terlebih aura sebsar ini.

"Ada apa Ryn?" aku menoleh menatp Elyn yang ikut berhenti.

"Aku merasakan keberadaan iblis, kurasa dia sangat kuat" Calvin dan Elyn langsung mengerang begitu merasahan hawa keberadaan itu, tak lama setelahnya seorang wanita dengan seorang anak kecil dengan usia sekitar 3 tahun di pelukan wanita tersebut.

Tanpa mengatakan apapun wanita tersebut langsung bersipuh didepan kami,  dilihat dari raut wajah dan keadaannya wanita tersebut tidak bisa dibilang baik-baik saja.

"Wahai sang pangeran dan putri serigala perak maaf atas ketidaksopanan saya karena mengentikan perjalanan anda, sebelumnya perkenalkan saya Erin" Aku turun dari punggung Calvin, lalu mendekat ke arah wanita itu setelah menenangkan kedua serigala yang sedang mengerang waspada tersebut.

"Apa yang kau perlukan?" aku menoleh begitu mendengar suara ketus Calvin.

"Saya merasakan keberadaan sihir penyembuh yang sangat besar dari nona elf, bisakah saya meminta tolong anda untuk menyembuhkan putra saya, saya mohon saya akan membalas anda dengan apapun yang anda minta" ia menangis sambil memeluk sang anak, aku menoleh menatap kedua serigala dibelakangku.

aku tau aku memiliki kekuatan untuk menyembuhkan luka ringan, karena luka-luka ringganku akan sembuh beberapa detik setalah mendapatkan luka namun aku tidak pernah mencoba menyembuhkan orang lain dengan kekuatan itu.

"Ha? bukankah iblis bisa menyembuhkan dirinya sendiri? kenapa kamu meminta tolong pada kami?"seperti yang diharapkandari seorang calon pemimpin, Calvin memiliki sikap waspada terhadap ras lain untuk melindungi rasnya.

" Benar tap tidak denan putra saya" ia menidurkan putraya didepannya. " namanya Arasi dia berusia 20 tahun, ia menghabiskan hampir seluruh mananya untuk memisahkan Jezzabel dengan Niph, saya mohon sembuhkan anak saya, saya rela jika harus menukar dengan hidup saya"

"Ha? Ry.."

" Cukup Calvin" 

"Ryn?" Aku tidak tau apa yang sebenarkan terjadi saat pemisahan benua tapi yang jelas, anak tidak pria bernama Arasi yang sekarang dalam bentuk ank kecil ini telah melindungi Niph dari monster-monster iblis yang semakin hari semaki menggila.

dia adalah orang yang telah memikirkann kelangsunga hidup di Niph agar teror monster iblis berkurang bahkan mencapai frekuensi 98% dari sebelum pemisahan, ia juga membuat portal yang akan sulit dilewati monster tak berakal.

Aku sangat igin menyembuhkan sedikit luka yang ia tanggung tapi apa aku bisa? aku bahkan belum pernah menyembuhkan luka orang lain dengan kekuatan yang ku miliki, karena sebagai mahluk spiritual mereka memiliki regenerasi untuk tubuhnya sendiri sehingga sihir penyembuh bisa dibilang tidak berguna.

Aku bersimpuh di depan anak tersebut, " Aku tidak tau apakah ini dapat membantu tapi akan ku coba karena ini pertama kalinya bagiku"

"Ryn! apa yang kamu pikirkan!"

"Calvin, apa kamu ingin berhadapan dengan monster-monster dari lembah iblis?" aku tidak mendengarkan respon apapun ya, apapun itu aku hanya berpikir setidaknya aku bisa sedikit membantu.

aku menyentuh dada anak tersebut sambil memejamkan mataku, ada sesuatu yang rusak didalam tubuhnya sangat parah sampai-sampai aku tidak bisa menyentuhnya dengan sihirku, aku membuka mataku luka-luka luarnya sedikit mulai sedikit berkurang.

"Aku hanya memberikan pertolongan luar, ada sesuatu yang rusak didalam tubuhnya kamu bisa membawanya ke orang yang lebih ahli dari ku" Aku tersenyum melihat Erin menangis melihat Arasi memuka matanya.

"Terima kasih nona, saya akan membalas kebaikan anda, silahkan katakan apapun itu?"

"tidak perlu, kalau begitu kami akan pergi"

"Tunggu" Aku memiringkan kepalaku, ia mengeluarkan sesuatu.

"tolong terima ini, saya tidak memiliki maksud lain ini hanya sepasang kalung yang dibuat nenek saya, saya harap anda menerimanya sebagai tanda terima kasih" aku menatap Erin tidak percaya.

meskipun ia hanya mengatakan sepasang kalung tapi kalung tersebut adalan kalung Dragon Sword yang biasanya hanya bisa kulihat didalam buku sejarah, aku sampa bertanya-tanya dalam hatiku apa dia benar-benar memberikan sepasang kalung itu padaku, padaha hanya ada 2 didunia.

I Become The Successor of War AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang