0,10 (Revisi)

5.3K 307 2
                                    

Aku sulit mencerna perkataan wanita tersebut, namun aku sedikit memahami apa yang ia bicarakan, ia mengatakan Erenaku berarti dia adalah saudara Erena Polip, lalu ia memiliki dendam kepada Moonlight, dengan kata lain ibu yang dengan sengaja mengganti nama nya dengan Novh untuk menghindari orang tersebut.

"Emira, ini sudah cukup apa lagi yang ingin kau rengut dariku. semua sudah cukup. sahabatku, suamiku, kakakku, klanku. bukankah itu semua suadah cukup untuk membalaskan dendam saudara kembarmu tolong jangan renggut apapun lagi dariku" Emira Polip? ha aku mengerti.

"Hilde"

"Ryn?" Ibu nampak kebingungan.

"Ha? apa kamu yakin ingin melawanku?" ugh tawa yang menyebalkan.

"Ryn?" Aku menatapnya.

" Tak apa ibu aku juga punya sedikit dendam padanya, tidak hanya membunuh kakekku dia juga membunuh kedua orang tuaku bukankah begitu bu?" ibu terdiam.

"Ah kamu cucu sisialan Airysh itu?" Entah mengapa aku kesal mendengar perkataan itu.

"Perkenalkan saya Catheryne Vallery Brilliant, Saya akan dengan senang hati melawan anda" Aku mengeluarkan sayapku.

Perpaduan teknik pedang dan sayapku memang lebih nyaman daripada hanya menggunakan pedang saja, aku melesat menyeretnya keluar dari kastil. Aku sedikit kesal karena dia tidak berhenti mengoceh untuk membuat celah dalam pertahananku.

Aku terkejut saat menyadari ia tidak melalukan penyerangan ke kasti sendiri meskipun aku sudah mengira ia akan membawa pasukan namun aku tidak menyangka pasukan yang ia bawa akan sebanyak ini, ini seperti ia sudah merancanakan pemusnahan.

Ha? panah? karena aku terbang mereka menyipakan panah? sebenarnya siapa yang sedang mereka incar?

"Hey nak apa kamu bodoh?" aku menatapnya sambil terus menghindari panah yang terus menerus melesat kearahku.

"Seharusnya kamu sudah mati bahkan sebelum dewasa andai saja aku lebih dulu menemukanmu sebelum hari itu aku akan benar-benar melenyapkanmu, sayangnya si serigala jeevan itu cukup cerdik dalam menyembunyikanmu" Dia mengenal orang tua angkatku?

"Ya sekarang aku beruntung karena kamu sudah keluar dari sarang itu aku tinggal menghabisimu setelah memporak-porandakan mansion itu" Aku terdiam membeku.

Apa katanya, ia barusanya menyerang Silver Moon? aku tau ini hanya sekedar pancingan agar aku tidak menghindari panah namun rasanya sangat berat seakan apa yang ku dengar adalah sebuah fakta yang tidak ku ketahui.

"Apa yang kau lakukan pada mereka?"ia tertawa senang seakan ia telah memenangkan pertarungan kami.

"Ya aku hanya sedikit bermain dengan pedang perak bersama mereka" 

"Ha lucu sekali" Aku mengayunkan hilde untuk menangkis panah yang datag beruntun kearahku.

"Jangan meremehkanku dasar tua" Aku mengayunkn pedang kearahnya meskipun pada akhirnya ia berhasih menghindari pedangku.

aku terus menipiskan jarak diantara kami, ini menjadi pertarungan pertama ku meskipun begitu aku tidak ingin kalah dari wanita pendendam itu aku terus mengayunkan pedangku aku ingin cepat mengalahkannya den menyembuhkan Meitha.

Srash

"Ugh" Rasanya punggungku sangat panas seperti terbakar dan sayapku seakan mati rasa, sebenarnya apa yang mereka gunakan di anak panah itu.

Aku mulai kehilangan keseimbanganku, kesadaranku mulai memudar seiraing dengan tubuhku yang terjatuh dari udara.

Aku melihatnya menyeringai penuh kemenangan sambil melihatku terjatuh, jika aku terjatuh setinggi ini tidak hanya tulangku yang patah tapi aku bisa keilangan nyawaku.

apa lagi kepalaku yang mendahului tubuhku, posisi yang sangat tepat untuk bunuh diri, apakah akirnya aku akan mati sekarang.

Tidak aku tida ingin mati, aku masih ingin menjalani hidupku dan bermimpi memiliki seorang anak yang sangat mirip dengan Max, Max ah apa urusanmu belum selesai.

Aku tidak ingin mati sekarang karena itu akan menyiksa Max, Max jika kamu mendengarku kumohon datanglah sekarang tangkap aku karena aku masih ingin hidup denganmu.

I Become The Successor of War AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang