6,1 Pedang suci pertama

28 0 0
                                    

3 tahun setelah pemberontahan hari-hari yang damai berlalu begitu saja melukiskan kenangan-kenangan manis seakan mereka semua akan hidup dengan abadi bersama, sampai mereka melupakan bahwa hari itu akan tiba, hari dimana Flowly akan mengambil kembali apa yang mereka titipkan. Dan hari tersebut tiba, 3 pria berambut putih dan bersayap putih dan 2 wanita dengan penampilan serupa tiba di depan Mansion Vallery, tepat 3 tahun setelah terberdirinya Aldwyn, tahun 3 bulan ke 8 hari ke 4. 

"Namaku Flowly Arash Raphael,  aku kemari untuk mengambil apa yang anakku tinggalkan. aku tidak menerima penolakan karena aku sudah meunggu sangat lama untuk menjemput pengganti Flowly Ardevt Vallery"  Ucapan tegas tak terbantahkan, permintaan yang terdengar seperti perintah.

"Yang Mulia Raphael, Saya sebagai cucu Yang Mulia Vallery Siap mengantikan ibu kami untuk mengantikan posisi tersebut" Ucap Lion dan Zhea bersamaan yang berlutut didepan Raphael membelakangi sang ibu yang duduk di kursi dibelakangnya. Raphael menatap kedua nak yang memeiliki wajah yang terlihat sama tersebut.

"Alizhea? Alfreed?" Ryn menutup mulutnya sendiri tidak menyangka.

"Aku senang dengan kesiapan kalian, berdiri dan perkenalkan nama asli kalian" meskipun sedikit tertegun merekapun  menuruti perintah Raphael.

"Nama Saya Alfreed Vissalion Jonathan"

"Nama saya Alizhea Vissalissa Jonathan" Raphael mengangguk.

"Alfreed?" 

"Ya yang mulia?" 

"Apa kamu bersedia melepas sayapmu? sebagai ganti aku akan memberikan nama Vallery padamu dan  Alizhea,  maukah Ku manganti namamu dan ikut denganku?" Netta Max dan Ryn tertegun mendengar hal tersebut,

"Saya Bersedia" Serentak Lion dan Zhea membuat Raphael tersenyum puas .

"Wilhelmine, pelindungnya" sebuah pelindung pun mengerubungi Zhea, Lion dan kelima Flowly tersebut sehingga tidak ada orang luar yang bisa melihatnya, semakin lama pelindung tersebut melebar memerlihatkan Lion yang kehilangan sayapnya dan Zhea yang memegang hilde, dan airmata yang mengalir diwajah datar tanpa ekspresinya.

"Mulai hari ini namamu Flowly Alice Mathilde, apa masih ada yang ingin kau katakan Mathilde?" Zhea mengangguk, lalu berjalan kearah sang ibu dan ayahnya yang menatapnya dengan tatapan cemas.

" Ayah, Ibu. terima kasih untuk waktu singkat yang manis, saya akan mengingatnya dengan baik sampai saya mati nanti, mulai dari sekarang saya akan menanggung tanggung jawab sebagai seorang Flowly,  tolong peluk saya sekali saja untuk yang terakhir kali" Ia pun bergantian memeluk sang ayah dan sang ibu.

Namun tiba-tiba saat ia memeluk sang ibu sayap sang ibu keluar, ia lalu memotong sayap tersebut dengan hilde, meskipun hilde tidak menimbulkan rasa sakit pada Flowly namun hal tersebut tetap membuat Netta dan Max terkejut.

"Ibu maafkan saya" tangisnya setelah memotong sayap sang ibu.

"Tidak apa Alizhea" Zhea pun melepas pelukannya dan berjalan kembali menuju Lion,.

"Alfreed Vallery, Apa kamu akan menjaga hilde untukku?" 

"Ya saya akan dengan sepenuh hati menjaganya"

Setelah Lion menerima pedang tersebut para Flowly tersebut langsung menghilang dari hadapannya dan keadaan kembali normal, untuk menghilangkan kecurigaan Duke Vallery langsung menyebarkan kabar kematian Alizhea Vallery dan mengadakan pemakaman palsu.

setelah itu Alfreed Vallery dinobatkan sebagai pemilik pedang suci pertama  oleh kuil karena mereka merasakan kekuatan yang hampir mendekati kekuatan suci seorang saintes di dalam pedang tersebut, dan Kuil yang semula menyembah dewa perang Vallery mulai menyembah Dewi perang dan kekuasaan Mathilde.


-T A M A T-

I Become The Successor of War AngelsWhere stories live. Discover now