"Kamu berengsek Zac. Aku pikir kamu benar-benar berubah." Suara Kesha sedikit bergetar. "Kamu nggak ngerti maksud aku? Lalu yang tadi aku lihat itu apa? Hiburan semata?"

Perlahan, Zac mulai tahu maksud Kesha.

"Apa yang kamu lihat itu sama sekali salah, Kes. Aku sama Aura nggak-"

"Nggak apa? Nggak cuman ciuman?" Kesha terus saja membentak, kemudian kembali berjalan dan ingin pergi dari rumah itu segera.

"Kesha..." Zac meraih tangan Kesha dan menggenggamnya sangat kuat. "Kamu salah paham."

Wanita itu terdiam sejenak, mencoba menahan tangisnya agar tidak turun begitu saja. Kali ini, ia tidak mau terlihat lemah di hadapan pria ini.

"Aku sama Aura itu nggak ada hubungan apa-apa." Jelas Zac sebisa mungkin agar Kesha percaya kepadanya.

"Mau ada hubungan atau nggak," Kesha menepis tangan Zac yang menggenggam tangannya. "Mau salah paham atau nggak, buat aku semuanya sama. Saat kamu sama dia, kamu telah membunuhku secara perlahan-lahan."

Tentu saja Zac tidak mau Kesha pergi begitu saja. Ia kembali menahan tangan wanita itu. Tetapi Kesha berontak minta untuk dilepaskan. Ia sangat marah kepada Zac yang sama sekali tidak bisa dipercaya lagi.

"Oke, oke..." Zac tidak memaksa Kesha lagi. "Aku yang pergi."

Kesha hanya bisa terdiam sembari menatap Zac yang kembali menyambar jasnya yang tergeletak di atas sofa dan membawa pergi dari rumah ini. Sepersekian detik kemudian, Kesha ambruk dan kembali menangis. Berpikir, bahwa pernikahan cukup sampai di sini, ia tidak ingin melanjutkannya lagi.

Ia juga tidak mau memelihara rasa sakit yang terlampau menyakitkan.

***

Zac terdiam sejenak di dalam mobil. Memijit pelipisnya yang dirasa sakit sembari menatap ponselnya yang sedang menampilkan riwayat chat dirinya bersama Kesha. Ia kembali membaca riwayat chat itu dengan perasaan salah yang luar biasa. Zac tahu bahwa ia salah, seharusnya ia tidak menerima saat Aura meninta tumpangan kepadanya, seharusnya ia tidak menerima lagi saat wanita itu meminta pulang bersama. Semuanya salah Zac, ia bodoh, ia berengsek karna telah menyakikti hati Kesha dengan sangat kejam.

Zac sama sekali tidak ada niatan untuk berselingkuh dengan Aura, meskipun mereka pernah satu ranjang. Tapi itu dahulu, sebelum dirinya mengenal Kesha. Rasanya akan semakin sulit untuk mendapatkan permintaan maaf dari istrinya itu, pasti sangat sulit. Atau bahwa Kesha kembali memintanya untuk bercerai, ia sangat yakin akan hal itu.

"Kesha..." lirih Zac menyebutkan nama istrinya saat melihat beberapa foto dirinya bersama Kesha yang tampak sangat bahagia.

Memorinya kembali mengingat kala Kesha mengajaknya untuk berfoto.

Saat ini, mereka sedang bersantai di beranda belakang rumah setelah melakukan kegiatan bersih-bersih. Kesha mengajaknya untuk berfoto bersama karena ia sama sekali tidak mempunyai foto berdua selain foto pernikahan.

"Zac, kita foto yuk." Ajak Kesha yang langsung saja bangkit dan menghampiri suaminya kala Zac sedang membaca sebuah majalah tentang properti.

"Nggak ah." Tolak Zac yang sama sekali tidak biasa untuk difoto.

"Di hp aku nggak ada foto kita sama sekali. Cuman foto pas nikahan aja." Kesha memperlihatkan ponselnya kepada Zac dengan raut wajah yang memohon. "Mau, ya?"

Kemudian, Zac menutup majalahanya dan menatap wajah Kesha yang begitu menggemaskan. Membuatnya ingin terus mencium bibir istrinya sampai bengkak. Ya, Zac akui saja jika ia memang tergila-gila dengan bibir Kesha yang memiliki rasa manis saat ia berciuman dengan wanita itu.

"Zac?" panggil Kesha dengan nada yang sedikit manja. "Ini anak kamu yang minta, lho."

"Oke, oke. Sekali aja, ya?"

Wanita itu mengangguk semangat, lalu membuka aplikasi kamera dan mereka mulai bergaya. Pose pertama, Kesha tersenyum manis sedangkan Zac hanya tersenyum tipis, tetapi masih terlihat tampan. Pose kedua, kali ini Kesha memanyunkan bibirnya, sedangkan Zac tersenyum lebih lebar sehingga giginya terlihat.

"Udah, ah." Ucap Zac yang membuat Kesha cemberut.

"Ih...satu kali lagi."

Pria itu mengembuskan napas panjang dan tetap menuruti permintaan Kesha. Dipose yang ketiga ini, Kesha tersenyum lebar dengan matanya yang melirik ke arah Zac. Dan pria itu berpose dengan mencium pipi kanan istrinya.

"Bagus, nanti aku kirimin ke kamu, ya." Kesha menatap tiga foto yang terlihat sangat bagus. "Ternyata kamu bisa senyum lebar juga, ya."

"Ganteng, ya?"

"Nggak ah. Biasa aja."

"Nggak usah bohong, sayang." Ucap Zac dengan nada yang menggoda.

"Iya, iya. Zac yang ganteng ini punya aku." Balas Kesha yang kemudian mencium bibir Zac sekilas dan langsung saja berlari meninggalkan suaminya yang terkejut dengan tindakan Kesha kepadanya.

***

Nggak tau ah, aku syedih...

Salah siapa sih ini? Hahahaha...

Komentarnya sangat ditunggu yaaa...

Jangan lupa follow instagram

@zacpradipta

@sandimaulanna

MY ICE MAN ✔ [ TERBIT ]Where stories live. Discover now