My Ice Man | 6

247K 13.1K 284
                                    

READY? VOTE DULU YA :)

400 vote dan komen yang banyak untuk bab selanjutnya

AYO SEMANGAT!!!

•••••

Lima bulan kemudian.

Sudah lima bulan Kesha dan Zac menajalani hubungan sebagai suami istri. Dalam jangka waktu yang segitu, sikap Zac kepada istrinya tak pernah berubah. Selalu dingin dan datar. Zac tidak pernah menganggap akan kehadiran sosok Kesha di hidupnya. Pria itu selalu memperlakukan Kesha dengan rasa tidak peduli, kecuali jika hasrat seksualnya sedang meledak, maka Zac akan menghampiri dan menganggap Kesha itu ada. Setelahnya, pria itu kembali menelantarkan istrinya tanpa ada rasa kasihan.

Seperti pagi ini, keduanya baru saja selesai bercinta dan saat Kesha terbangun, Zac sudah tak ada di sampingnya. Wanita itu menghela napas gusar dan mulai beranjak bangkit dari tidurnya. Berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya yang terasa lengket karena keringat yang dihasilkannya saat bercinta bersama Zac.

Kadang Kesha berpikir, untuk apa sebenarnya ia berada di sini? Berada di hidup seorang Zac Pradipta yang jelas-jelas tak pernah menganggapnya ada. Ingin rasanya Kesha mengakhiri semuanya dan mulai hidup mencari cinta sejatinya. Tetapi, ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya yang sudah mengharapkan pernikahannya dengan Zac.

Sebenarnya, Kesha masih beruntung saat ini. Pasalnya ia tidak pernah menemukan atau melihat Zac bermain dengan wanita lain selain dirinya. Dari situlah Kesha mulai mencoba menerima dan berbaik sangka bahwa Zac telah menganggapnya sebagai seorang istri.

"Aku bikinin kopi atau teh, ya?" tawar Kesha setelah selesai mandi dan melihat pagi ini Zac sedang berada di ruang kerjanya. Masih menggunakan pakaian tidur dan tentunya sebuah kacamata yang bertengger pada batang hidungnya.

Tak ada jawaban dari pria itu. Matanya terus saja fokus pada selembar kertas ukuran A3 dan tangannya yang memegang pensil. Zac sedang menggambar sketsa dari pekerjaannya bersama salah satu perusahaan yang akan membangun sebuah apartemen.

"Zac?" panggil Kesha lembut dan masih tak ada jawaban. Ia menghela napas panjang dan tersenyum tipis. "Aku buatin kamu kopi ya. Kayaknya pagi ini kamu butuh banyak energi."

Tak tinggal diam, Kesha langsung saja membalikkan tubuhnya dan pergi ke dapur. Di sana ia mulai mengambil satu buah cangkir, kopi serbuk, dan tak lupa juga gula pasir. Ia mulai memanaskan air hingga mendidih, memasukkan satu setengah sendok kopi hitam dan ditambahkan dengan dua sendok teh gula pasir. Kemudian menuangkan air yang sudah mendidih ke dalamnya dan mengaduknya menggunakan sendok.

Hanya butuh waktu tiga menit bagi Kesha untuk membuat secangkir kopi panas bagi Zac. Ia meletakkan secangkir kopi itu di atas tray dan mulai membawanya menuju ruang kerja suaminya.

"Ini kopinya." Kata Kesha seraya menyimpan cangkir itu di atas meja kerja Zac.

Pria itu tetap saja tak membalas ucapan Kesha. Jangankan untuk membalas, melihat istrinya yang kini sedang berdiri di sampingnya saja, Zac pun merasa enggan.

"Zac."

Tangannya pria itu mulai berhenti, menyimpan pensilnya dan menggebrak meja secara perlahan membuat Kesha sedikit tersentak. Zac bangkit dari tempat duduknya lalu berdiri di hadapan Kesha. Membuka kacamatanya dan menyimpannya di atas meja.

Kedua mata Zac menatap Kesha dengan tajam, rahangnya mengeras, dan napasnya mulai memburu. Entah marah atau gimana, yang jelas itu membuat Kesha menundukan kepalanya dan berniat untuk meninggalkan Zac sendirian.

MY ICE MAN ✔ [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang