My Ice Man | 11

263K 14.1K 415
                                    

READY? VOTE DULU 😘

1000+vote dan komentarnya untuk bab selanjutnya yaaa...

Sanggup nggak? 😏

AYO SEMANGAT!!!

•••••

Playlist
Corrine Bailey Rae - The Scientist

•••••

Kesha sangat beruntung karena ia tidak perlu terlalu lama berada di rumah sakit. Ia hanya sehari dirawat di sana sejak insiden pingsan yang sebelumnya diawali dengan sebuah drama sinetron. Dan ada satu kenyataan yang harus membuat Kesha menggagalkan untuk bercerai dengan Zac. Ia harus menerima bahwa dirinya hamil. Ya, hamil. Darah daging Zac dan sudah berusia empat minggu.

Kesha bukan tidak bahagia dengan kehamilannya ini. Justru ia sangat bahagia, akhirnya pernikahannya dengan Zac membuahkan hasil juga. Ia hanya tidak bahagia karena Zac baru peduli saat dirinya hamil. Maka hal itulah yang membuatnya sedikit ragu dengan kehamilannya. Kesha tahu jika Zac hanya menginginkan anak yang berada di dalam kandungannya, bukan dirinya. Ia masih sebagai figuran di dalam kehidupan Zac. Walaupun pria itu sudah meminta maaf kepadanya, tetapi Kesha masih belum yakin bisa memaafkan sosok Zac yang telah menyakitinya selama lima bulan.

Awalnya Kesha tetap ingin pulang ke rumahnya dan hidup bersama Keira, kakaknya. Tetapi, Zac memaksanya untuk tidak meninggalkan rumah disaat kondisinya sedang hamil. Ya, Kesha menurut saja dengan apa yang suaminya itu katakan. Ia malas jika harus berdebat lagi dengan Zac yang tidak pernah ada hentinya.

Hari ini Kesha pulang bersama Zac menggunakan kursi roda. Entah kenapa Zac bersikap peduli kepadanya dan meminta Kesha untuk memakai kursi roda. Bahkan pria itu juga membeli kursi roda karena tak ingin melihat Kesha kelelahan kala harus berjalan.

"Kamu mau makan?" tawar Zac ketika mereka sudah berada di rumah.

"Nggak." balas Kesha singkat tanpa mempedulikan Zac yang kini berada di hadapannya dengan memasang senyum tipis.

Sialnya, senyum Zac mampu membuat jantung Kesha berdebar sangat kencang. Harus Kesha akui bahwa Zac memiliki senyum termanis, bahkan bisa lebih manis dari gula jawa.

"Dari pagi kamu belum makan apa-apa. Cuman makan roti doang." kata Zac kepada Kesha.

"Aku nggak lapar." sebisa mungkin Kesha bersikap tak acuh. "Aku mau tidur. Aku capek."

Zac mengembuskan napas pasrah melihat tingkah laku istrinya. "Kamarnya pindah ke bawah. Kata dokter kamu nggak boleh naik turun tangga. Aku nggak mau terjadi sesuatu sama anak kita."

"Anak kamu." jawab Kesha cepat. "Kamu cuman mau anak ini, bukan aku."

"Kesha..." panggil Zac dengan nada yang menyerah menyikapi istrinya tersebut. "Aku nggak pernah bilang gitu."

"Emang." kini, mata Kesha menatap tajam ke arah Zac. "Kamu nggak pernah bilang kayak gitu, tapi sikap kamu seolah-olah membuktikan ucapan aku."

Pria itu terdiam.

"Jangan ganggu aku lagi. Aku mau istirahat. Harusnya aku nggak di sini lagi." ucap Kesha seraya bangkit dari kursi rodanya dan berjalan menuju kamar yang berada di lantai bawah.

Bahu mereka sempat saling bertabrakan saat Kesha berjalan melewati Zac. Pria itu hanya terdiam dan berusaha tidak marah kepada Kesha. Sepertinya, Zac harus mulai membiasakan diri dengan suasana hati seorang Kesha.

MY ICE MAN ✔ [ TERBIT ]Where stories live. Discover now