***

Tubuh Kesha sama sekali tidak bisa berhenti bergetar. Matanya sudah memanas sejak tadi, kedua lututnya melemas. Melihat pamandangan yang sama sekali membuat hatinya jauh lebih sakit dari apa yang pernah ia rasakan sebelumnya. Apalagi, jika harus mengingat ucapan dan janji yang pernah dilontarkan oleh Zac kepadanya.

Zac berciuman dengan Aura.

Hatinya telah hancur menjadi kepingan-kepingan kecil yang sulit lagi untuk dibentuk. Melihat bibir Zac yang bersentuhan membuat Kesha menangis sejadi-jadinya. Ia langsung saja ambruk dan merasakan sakit pada area perutnya.

Zac berciuman dengan Aura.

Bahkan ia masih bisa mengingat kejadian yang baru saja dilihatnya, walaupun hanya melalui jendela rumahnya. Kala itu, Kesha mendengar suara deru mobil saat ia sedang memasak makanan malam untuk Zac. Langsung saja ia berlari kecil menuju jendela rumah dengan senyum mengembang kala melihat mobil Zac yang sudah berada di depan rumahnya. Baru saja ia akan keluar untuk menyambut suaminya, niatnya terhenti begitu saja saat Zac tidak sendiri di dalam mobil itu. Ada Aura, dan kejadian yang menyesakkan pun terjadi.

Kesha tidak tahu harus bagaimana. Ia bingung, sangat bingung. Pikirannya kembali mengingat apa yang telah Zac perbuat kepadanya, janji pria itu untuk berubah, dan sikapnya yang membuat Kesha salah tingkah atau tersenyum malu.

Tapi, kali ini ia benar-benar pada keadaan yang selalu mempermainkan hatinya. Marah kepada Zac yang begitu kejam kepadanya. Marah kepada Aura yang ternyata merupakan wanita simpanan Zac selama ini. Ya, Kesha tahu, bahwa mereka berdua memiliki hubungan terlarang di belakangnya. Dan Kesha sangat muak dengan itu semua.

Maka dari itu, ia akan pergi meninggalkan semuanya. Meninggalkan rumah yang menjadi tempat tinggalnya selama ini dan meninggalkan pria berengsek yang selalu menyakiti hatinya. Seharusnya, Kesha tidak percaya dengan semua ucapan dan janji manis yang selalu Zac katakan kepadanya. Seharusnya ia tetap teguh pada keputusannya untuk bercerai.

Namun sekarang, semuanya sudah terlambat. Kesha percaya begitu saja sehingga ia harus mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan Zac. Alhasil, sekarang menjadi lebih sakit dibandingkan dengan dahulu. Sejujurnya, ia tidak masalah jika Zac terus saja mengabaikannya, terus membentaknya, hanya saja, ia tak sudi jika harus diselingkuhi. Untuk kedua kalinya. Kesha sangat muak.

Tangan Kesha menarik kasar sebuah koper yang berada di dalam lemari, tangisnya sudah mengering. Percuma saja ia menangis jika tak bisa mengubah semuanya. Ia mulai mengambil seluruh pakaiannya dan memasukkannya ke dalam koper tanpa dibereskan atau dilipat terlebih dahulu. Lalu, menutup kopernya dan membawanya untuk pergi dari rumah ini.

"Kesha..." suara Zac yang memanggil Kesha dengan rasa terkejut yang luar biasa.

Mata Zac menatap Kesha yang sudah memalingkan wajahnya dan tangan kanan yang mencengkeram kuat pegangan koper. Maka dari itu, ia menghampiri Kesha dan meraih tangan kanannya, namun wanita itu segera menepisnya.

"Jangan deketin aku lagi." Ucap Kesha dengan nada datar dan tatapan yang masih enggan untuk menatap kepada Zac.

"Sayang..." lirih pria itu yang justru membuat hati Kesha semakin sakit.

Kesha mendengus, lalu menatap tajam ke arah Zac. "Udah berapa banyak cewek yang kamu panggil sayang? Hah!?"

Zac mengkerut. Tidak mengerti dengan semua tuduhan Kesha kepadanya.

"Berapa!?" suara Kesha meninggi dengan napas yang sudah memburu karena amarahnya yang menggebu-gebu.

"Kes, aku nggak ngerti maksud kamu apa."

MY ICE MAN ✔ [ TERBIT ]Where stories live. Discover now