My Ice Man | 14

Mulai dari awal
                                    

"Bentar." Kesha melepaskan tangan Zac yang menggenggamnya. "Aku mau bawa air hangat sama kain lap dulu."

Pria itu tak menjawabnya, dan Kesha langsung saja bangkit berdiri lalu pergi ke dapur. Tiga menit kemudian, ia sudah kembali dengan wadah yang berisi air hangat dan kain lap. Kesha mulai memasukkan kain tersebut ke dalam wadah itu dan memerasnya. Lalu mengompreskannya pada luka lebam yang berada di pipi Zac dengan pelan-pelan.

Zac meringis kesatikan saat Kesha mulai mengompresnya.

"Maaf." Ucap Kesha seraya memelankan gerakannya. "Kenapa kamu bisa kayak gini?"

Wanita itu kembali menangis dengan tangan yang terus saja melakukan mengompresan pada seluruh luka di wajah Zac.

"Udah." Kata Zac kepada Kesha dengan meraih tangan wanita itu. "Kamu jangan nangis."

Kemudian, tangan Zac terulur untuk mengusap kedua pipi Kesha dengan lembut. Jelas saja itu membuat tangis Kesha semakin menjadi. Bisa-bisanya Zac memikirkan kondisi orang lain yang jelas-jelas dirinyalah yang membutuhkan bantuan.

"Aku minta maaf udah buat kamu nangis." Zac terus saja mengusap kedua pipi Kesha dengan lembut. "Aku emang suami yang nggak becus, yang selalu buat istrinya nangis,"

Dan Zac tertawa pelan.

Tangis Kesha mulai berhenti, ia menatap wajah suaminya yang dengan susah payah sedang menatap hangat ke arahnya. Wajahnya begitu teduh ditambah dengan senyum Zac yang mampu membuat hati Kesha menghangat dan bergetar.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku."

"Aku nggak apa-apa, Kes."

"Kamu buat aku takut. Hp kamu nggak bisa dihubungin."

Zac kembali tersenyum dan mengusap pipi kanan Kesha dengan sayang. "Maaf, udah buat kamu khawatir."

Kemudian hening.

"Kesha..." panggil Zac.

"Apa?"

"Cium."

Langsung saja sekujur tubuh Kesha memanas, ia menatap Zac tak percaya. Permintaan suaminya itu benar-benar membuat Kesha tak bisa bergerak. Bagaimana bisa, seorang Zac yang sedang babak belur meminta ciuman darinya.

"Suaminya minta dicium, masa diem aja." Ulang pria itu sekali lagi.

Oke, Kesha mulai mengerti jika orang yang sedang sakit memiliki permintaan yang terbilang aneh. Bukankah begitu?

Lalu, apa yang harus Kesha lakukan?

"Ci-cium apanya?" tanya Kesha dengan kegugupan yang luar biasa dan wajah yang bersemu.

Pria itu tak menjawabnya dan lebih mengarahkan apa yang diinginkannya dari Kesha. Zac menggerakan tangannya lalu menunjuk bibir sebagai jawaban atas pertanyaan Kesha. Tentunya dengan wajah yang genit dan nakal.

"Zac..."

"Biar cepet sembuh, Kesha."

Perlahan, Kesha mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Zac. Pria itu sudah memejamkan matanya terlebih dahulu, dan bersiap untuk menerima ciuman dari Kesha. Detik selanjutnya, Kesha menyentuhkan bibirnya tepat di bibir Zac. Ada sensasi yang luar biasanya saat Kesha mencium lembut bibir Zac. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang...manis.

Tak sampai lima detik, Kesha langsung saja menarik wajahnya menjauhi wajah Zac. "Udah."

"Lagi..." rajuk Zac dengan sangat manja, membuat Kesha tertawa geli.

"Udah, Zac. Aneh deh, masa sakit minta dicium sih." Cibir Kesha. "Harusnya kalau lagi sakit itu minta diobati, bukan minta dicium."

"Kan kamu obatnya, hehehe..."

MY ICE MAN ✔ [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang