Bab XLII

15.1K 1.1K 22
                                    



"Kau dimana, Amour ?"

Suara yang terdengar begitu memilukan membuat semua penghuni mansion megah itu hanya bisa menundukkan kepala mereka, semua seakan ikut merasakan apa yang tengah Alpha mereka rasakan.

Robert terus berunding dengan Edmund yang masih mendekap tubuh lunglai Sky. Semua begitu kacau. Ancaman peperangan besar semakin membuat keadaan makin kacau.

"Aaarrggghhh !!!" teriakan kesakitan Lucas yang tiba-tiba membuat Robert dan orang tua Lucas segera mendekati pria yang terus merintih kesakitan disekujur tubuhnya. "Kak !! Kakak !!" panggilan Robert bahkan tidak mendapatkan respon apapun dari Lucas yang terus menerus berteriak kesakitan.

"Ohh MoonGodness ! Apa yang terjadi pada putraku ?!" isakan keras Helena membuat suaminya sekaligus Ayah Lucas memeluk erat tubuh istrinya yang bergetar karena tangisnya. "Sssttt, jangan menangis, sayang.. Itu adalah rasa sakit yang dirasakan oleh Flower.. Lucas hanya merasakan sebagian rasa sakitnya.. Tapi,," suara Leo -Ayah Lucas- terdengar mengecil saat ingin menjelaskan apa yang terjadi pada menantu kesayangan mereka.

"Siapa yang tega menculik Flow ?" tanya Helena lirih

"Biarkan Lucas yang menyelesaikannya, sayang.. Percaya padaku jika masalah ini akan diselesaikan oleh putra kita."

"Tetapi.."

"Sssttt.. Kau percaya padaku, bukan ?"

Pertanyaan Leo membuat Helena mengangguk menandakan dirinya mempercayai suaminya sekaligus mate yang begitu ia cintai. Hanya saja firasat Helena mengatakan bahwa akan ada seseorang yang meninggalkan keluarga mereka. Itulah yang membuat dirinya semakin takut dan kalut. Entah firasat buruk itu berasal dari mana, atau mungkin itu adalah firasat seorang Ibu dan juga Luna terdahulu.

"Luna.."

Edmund segera mengecup pelipis Sky yang kini sudah membuka kedua mata indahnya kembali. Dirinya begitu kalut saat melihat Sky tergeletak tak sadarkan diri diberanda kamar mereka. "Kau sudah sadar sayang ?" tanya Edmund penuh rasa syukur.

"Luna.. Luna dalam bahaya, Ed.." gumam Sky terus menerus

"Apa maksudmu, sayang ?"

"Luna.. Luna dalam bahaya jika Alpha tidak menemukannya segera. Luna akan dijadikan persembahan dalam upacara pembangkitan. Kita harus menemukannya segera."

Tepat setelah mengatakan semua yang ia lihat melalui kekuatannya, Sky hanya bisa memejamkan mata kembali begitu suara berat sang Alpha menggelegar terdengar bak petir yang siap menyambar siapapun.

"Apa maksudmu ?!"

"Lucas.. Biarkan Sky istirahat terlebih dahulu.. Ia bahkan mengalami hal yang hampir merenggut nyawanya sendiri.."

"Apa maksud Pap ?!" tanya Robert bingung

Semua mata memandang tepat pada sang Alpha terdahulu yang masih begitu terlihat gagah dan juga berwibawa diusianya yang tak muda lagi. Hembusan nafas lelah Leo menandakan jika pria berusia matang itu mengetahui sesuatu. Sesuatu yang tengah terjadi pada pack terbesar di Eropa ini.

"L, jelaskanlah.." suara lembut milik Helena terdengar saat Leo ragu untuk menjelaskan akan semua rahasia besar yang telah terjadi pada pack miliknya ini.

"Maafkan Pap, Lucas.."

"Dulu, RedMoon Pack bukanlah pack milik Pap."

"...."

Suara-suara terkejut terdengar dari keluarga besar yang menatap tak percaya pada Leonidas Gold. Alpha terkuat terdahulu sebelum akhirnya Lucas mengambil alih Pack dan juga terlahir dengan kekuatan yang lebih hebat daripada Leo.

Berbeda dengan Sky yang hanya bisa memeluk erat Ed karena dirinya bisa melihat kilasan-kilasan masa lalu dan juga kisah tentang Pack besar ini melalui kekuatannya.

"Pada saat itu, Pap memiliki saudara angkat. Bukan, lebih tepatnya kakak. Aleor. Ia adalah calon Alpha yang GrandDad pilih setelah dirinya memutuskan bahwa aku belum pantas menerima Pack ini karena usiaku yang masih begitu muda. Walaupun aku adalah putra kandungnya sendiri, GrandDad tidak ingin membedakan diantara kami berdua."

Keheningan melanda semuanya begitu mendengar penjelasan awal Leo. Hingga suara Leo kembali terdengar.

"Berita itu menyebar begitu cepat, bahkan hingga akhirnya Aleor merasa dirinya sudah berkuasa akan RedMoon Pack sebelum pengangkatan dirinya sebagai Alpha. Pamanmu begitu angkuh setelah mendengar berita itu. Tentu saja aku awalnya tidak begitu memperdulikan sikapnya yang selalu ingin berkuasa, itu karena didikan GrandDad yang begitu keras pada kami. Tetapi.."

"Tetapi.. Saat itu, aku tak bisa menahannya lagi. Kemarahanku begitu saja meledak saat menemukan Helena, Ibumu hampir kehilangan nyawanya karena Aleor."

Tubuh Helena bergetar dipelukan suaminya saat mengenang masa itu, masa dimana dirinya hampir merenggut nyawa karena pria b******n itu. Leo mengusap punggung rapuh istrinya dengan lembut. Seakan berusaha mengatakan bahwa itu sudah berlalu.

"Lanjutkanlah, Pap." titah Lucas tiba-tiba

"Aku saat itu berusia lima belas tahun, Lucas. Aku hanya bisa melihat bagaimana Aleor bertindak kejam pada orang-orang dan juga Rogue yang berani memasuki wilayah ini sembarangan. Hingga akhirnya GrandDad mengetahui jika tindakan Aleor sudah keterlaluan terhadap omega dan juga warrior kita sendiri. Aleor bertindak kejam dan sombong pada orang yang tidak menuruti keinginannya. Ia bahkan tega membunuh orang yang menentangnya saat itu juga. Hingga GrandDad memutuskan untuk menunda pengangkatan Aleor hingga aku berusia tujuh belas tahun."

"Awalnya Aleor marah saat mengetahui bahwa pengangkatannya tertunda tanpa alasan yang jelas. Hingga ia berpikir bahwa aku akan merebut semua kekuasaannya. Itu membuat dirinya begitu membenci aku yang sebenarnya tidak menginginkan untuk menjadi Alpha. Penjelasan mengenai itu semua sudah aku berikan padanya, tetapi ia tetap tuli. Dan dimana akhirnya kami menjadi dua orang yang benar-benar jauh dan memiliki jarak yang begitu jauh."

"Lalu bagaimana akhirnya Pap bisa menjadi Alpha ?" tanya Robert ingin tahu lebih lanjut

"Aleor mendapatkan hukuman untuk kembali pada keluarga aslinya karena melakukan kesalahan fatal. Ia menculik putri LightBlue Pack. Pack terkuat bahkan terkejam saat itu, tetapi mereka memiliki penerus Alpha Female. Yakni Mam kalian."

"Bagaimana bisa ?"

"Helena saat itu masih begitu muda, Robert.. Ia berusia sepuluh tahun. Mam begitu lugu dan polos. Itu membuat Aleor menyukai Helena. Mereka bertemu saat pertemuan para Alpha besar kala itu. Dan aku sendiri saat itu tengah mengalami sift pertamaku yang begitu menyakitkan. Melebihi sakit yang kalian alami. Itu karena kekuatan GrandMa kalian yang merupakan seorang Fairy menolak untuk bercampur pada darah Pap."

"Apa yang Uncle Aleor lakukan pada Mam, Pap ?"

"Aleor hendak menjamah tubuh kecil Helena saat itu. Tepat sebelum aku menerobos masuk kamar utama mansion lama kita. Itu semua karena aku mencium aroma memabukkan dari kamar utama. Tentu saja aku segera mengetahui bahwa Mateku berada disana. Saat itulah aku bersitegang dengan Aleor."

"Pertengkaran hebat yang membuat akhirnya Aleor pergi dan memiliki dendam yang mendalam padaku. Hingga akhirnya perang besar terjadi, perang dimana kami berdua bertaruh nyawa untuk gelar Alpha dan juga Helena. Mam kalian."


*******

Lucas Mate ||	CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang