Bab XI

33K 2.2K 8
                                    



"Huhh.. Syukur Papa masih kerja diluar kota. Jadi kamu masih aman tinggal sama aku disini. Sebelum aku berperang minta ijin sama Papa Mama aku. Ngga bisa kebayang deh nanti." ucap Flow menjelaskan mengenai ijin tinggal dirumah kecilnya pada Luke yang tidak menghiraukan ucapannya karena asik dengan kegiatannya mengeksplorasi kamar Flow

"Lukeee !! Kamu dengarin aku ngga sih !" jerit Flow kesal sambil menghentakkan kaki mungilnya keras-keras

"Uhhhh.. Kekasih siapa ini ? Benar-benar menggemaskan."

"Luke !! Sana mandi ! Gantung pakaianmu di sana." perintah Flow sambil menunjuk ke arah kayu yang diikat ke atas seperti ayunan dan berisikan beberapa pakaian milik Flow

"Kamu membuatnya sendiri ?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Luke begitu menyadari semua yang berada dikamar Lunanya serba biasa bahkan bisa dikatakan tidak pantas dimata Luke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu membuatnya sendiri ?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Luke begitu menyadari semua yang berada dikamar Lunanya serba biasa bahkan bisa dikatakan tidak pantas dimata Luke

"Uhm ? Apanya ?"

"Ini."

"Ohhh.. Aku buat itu bareng Irenne. Dia yang kasih aku kayunya sama talinya. Dia punya toko bunga yang lumayan terkenal, terus waktu itu ada kiriman kayu untuk rak bunga yang baru. Eh aku malah suka sama kayu ini, ya aku minta aja. Sekalian buat lemari gantung, soalnya dikamar aku ngga ada lemari. Hehe.." jelas Flow polos namun membuat Luke miris

"Apa seberat ini kehidupan mate kita ?" tanya Alec didalam sana dengan nada yang begitu sedih setelah ia mengetahui kehidupan matenya di Negaranya sendiri

"Aku pun baru tahu bahwa ia diperlakukan tidak adil oleh Ibu barunya. Dan sepertinya masih banyak lagi kejutan dari Flow untuk kita disini." jelas Luke geram karena tahu bahwa selama ini seharusnya ia lebih berusaha mencari matenya agar kehidupan Flow lebih terjamin

"Tapi setidaknya ia tidak mendapat penyiksaan seperti ibu tiri di film-film itu. Hah.. Jika ia, akan aku santap Ibu tirinya itu." jawab Alec dramatis didalam sana dan mendapatkan umpatan dari Luke

"Kau itu bodoh ?! Kau serigala tetapi suka menonton film-film sialan itu bersama Mom dan Krystal. Dasar bodoh." umpat Luke pada Alec

Ditengah-tengah perdebatan Luke dan Alec, mereka dikejutkan oleh handuk yang sudah bertengger manis ditangan mungil Flow. "Nih, handuknya. Masih baru kok, jadi kamu sekarang mandi dulu. Tenang aja kamar mandinya ada disana, yah walaupun ngga mewah seperti punya Grandpa sih."

"Tak apa.. Bisa kamu selesaikan merapikan pakaianku, Amour ?"

"Tentu."

"Oh iya, disini panas. Jadi pakai baju yang biasa aja. Kamu bawa kaos ?"

"Uhm ? Sepertinya tidak. Hehe.."

"Dasar. Ya sudah sana. Nanti aku carikan punyaku."

"Memangnya cukup untukku, Amour ? Badanmu semungil ini."

Lucas Mate ||	CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang