Bab XXV

22.3K 1.4K 22
                                    


Penjagaan disekitar mansion Alpha RedMoon Pack benar-benar diperketat. Semenjak kejadian yang dialami Luna mereka minggu lalu, para warrior diminta untuk menjaga keamaan diperbatasan hingga mansion. Sedangkan Flow sendiri sudah melupakan kejadian itu dengan mudahnya, semua berkat kebun blueberry yang terbentang luas diperkebunan milik pack.

Awalnya Flow sangat takut untuk keluar kamar, walaupun ada Lucas yang selalu disampingnya itu semua tak membuat ia berani menginjakkan kakinya keluar kamar. Hingga Robert dengan cerianya mengajak untuk memetik blueberry sepuasnya.

Hari ini pun mereka kembali memetik buah kesukaan Flow selama masa kehamilannya. Lucas hanya diam mengikuti sang istri yang terus berjalan kesana kemari untuk memetik buah biru kecil itu.

"Kak, bagaimana persiapan pernikahan kalian ?" tanya Robert pada Lucas yang masih saja diam mengikuti langkah istrinya tanpa menoleh pada adiknya

"Sudah diurus Mam. Biarkan saja ia yang mengurusnya, aku tak ingin Flow kelelahan nantinya."

"Sejak kapan kau menjadi lembut seperti itu, Kak ?"

Robert heran karena melihat sang kakak yang sangat lembut pada Flow. Sebelumnya ia tak pernah melihat Lucas seperti ini pada wanita lain, bahkan Mam saja selalu melihat Lucas dengan sifat datar dan dingin miliknya.

"Diamlah." See ? Lucas kembali menjadi dingin.

"Lukeee !! Lihattt !! Aku sudah banyak memetik blueberrynya !!!" teriak Flow bahagia

Lucas tersenyum melihat Flow bahagia, ia berjalan mendekati tubuh mungil Flow yang sedang berjongkok menatap tak sabar ingin memakan buah yang ia panen.

Lucas tersenyum melihat Flow bahagia, ia berjalan mendekati tubuh mungil Flow yang sedang berjongkok menatap tak sabar ingin memakan buah yang ia panen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu lelah, Amour.." ingat Lucas sembari menyeka keringat diwajah Flow dengan lembut

"Uhumm. Luke.. Lapar.." ucap Flow manja

Lucas terkekeh melihat Flow yang belakangan memang hobi makan, bahkan pipinya benar-benar seperti bakpao saja. Setiap malam ia selalu menggigit gemas pipi tembam Flow. "Ayo kita isi perut mungil Mom dan Baby.." Ujar Lucas sambil membawa Flow kedepan tubuhnya dan menggendong koala tubuh mungil Flow.

"Bye, Robert.." ucap Flow girang pada Robert yang tertawa melihat kakak iparnya

"Mereka sangat cocok.."

Lucas segera berjalan kearah ruang keluarga khusus miliknya dengan Flow. Saat kepulangan dirinya pertama kali dari Indonesia dulu, ia segera merenovasi mansion besarnya untuk membangun beberapa ruang baru didalam rumahnya.

Ia bahkan memperluas walk in closetnya dan menambah ruang keluarga pribadi untuknya dan Flow. Mula-mulanya ia ingin menambah beberapa ruang tambahan khusus untuk ia dan Flow menghabiskan waktu berdua, tentu saja itu untuk mereka berdua bercinta. Otak mesumnya selalu memikirkan hal-hal kotor jika sudah menyangkut Flow.

Lucas Mate ||	CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang