#Rank 10 di kisahcintaremaja (16-5-18)
#Rank 166 in teen fiction (8-4-18)
#Rank 263 in teen fiction (1-4-18)
#Rank 269 in teen fiction (2-4-18)
#Rank 277 in teen fiction (31-3-18)
"Karena lo itu milik gue MINE!"
-Your
"Jangan panggil gue MINE Your!"...
" Gue telat mengejar lo. Disaat gue kembali lo udah jadi milik orang lain, gue baru sadar gue suka sama lo sejak pertama kali bertemu. Kepolosan lo bikin gue suka. Apa gue sangat telat? Haruskah gue jadi orang jahat dengan masih mengejar lo? Gue belum berjuang dapetin lo aja, gue udah kalah, Jasmine."
-Rakha Mylo Pratama-
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hujan di senin pagi, membuat mood Jasmine menjadi sangat baik. Pagi ini, seperti biasa Jasmine diantar oleh sang kakak, prince Zero. Tepat di depan gerbang, Zero memberhentikan mobilnya.
Zero menepuk keningnya sendiri, “Yaampun gue lupa!”
“Lupa apa?” Jasmine menoleh pada sang kakak.
“Payung, gue lupa bawa payung. Lo ke kelas kehujanan gak apa?” Tanya Zero khawatir dengan princessnya itu.
“Santai aja kali, gue pake jaket ini kok.” Ucap Jasmine.
“Setau gue lo gak punya jaket cowok kek gitu deh, punya Youriko kan?” Tanya Zero menyelidik.
“Iya, iya punya dia emang. Udah ah gue turun. Bye kakakku tercintahhh.” Jasmine turun dari mobil dengan menutupi kepalanya dengan tangan menuju ke pos satpam. Benar jaket milik Youriko yang waktu itu disampirkan pada jasmine saat dating nya semalam.
Lalu, ia bersiap-siap untuk berlari lagi menuju ke koridor kelasnya. Tentu saja harus melewati lapangan upacara. Jasmine melangkah, tiba-tiba ada yang menarik tangannya.
“Berdua?” tawar seseorang itu sambil menunjuk payung yang dibawanya.
“Kak My?” Jasmine terkejut dan spontan mengatakan nama panggilan yang dibuatnya ketika orang yang menarik tangannya, yang menawarkan payung dengannya dan yang berada tepat di hadapannya ini adalah seseorang yang beberapa waktu ini menghilang dari kehidupannya. Rakha.
“Eh, kak Rakha maksudnya,” Ralat Jasmine. Rakha masih tersenyum manis, “panggil yang pertama tadi aja, kan udah aku bolehin waktu itu.”
Jasmine gugup.
Gak, gue harus bisa ngebuang sisa rasa suka gue sama kak Rakha yang tinggal sedikit itu, harus.-batin Jasmine berharap karena dia tidak mau mengecewakan youriko yang notabenenya sebagai pacarnya saat ini.
“Oh, oke kak My.” Jasminepun membalas senyumnya sedikit kikuk.
Keduanya berjalan menyusuri lapangan upacara dengan satu payung berdua. Rakha yang memegang payung dan Jasmine berada di sampingnya sedikit berdekatan.
“Apa kakak telat, Jasmine?” Jasmine menghentikan langkahnya lalu menoleh bingung dengan ucapan Rakha. Ia melirik jam tanganya.
“Iyasih telat 5 menit kak, tapi kalo hujan kan gerbang masih dibuka sampe 30 menit ke depan kak. Jadi santai aja.” Jawab Jasmine.
