DTM Part 14

13.6K 1.6K 147
                                    

Di meja makan pagi itu tidak banyak suara di timbulkan dari ke empat orang yang duduk berhadapan di sana.
Aland beberapa kali melirik ke arah Casey yang sedang makan dengan sesekali di ganggu Sakura yang menyuapinya  hingga membuat Aland gerah.

Mrs. Margaret yang duduk di meja bisa melihat dengan jelas jika Aland sedang kesal sedangkan Casey begitu kewalahan menerima perlakuan Sakura.

"Casey...coba yang ini...aku tidak percaya jika Mr. Aland yang memasak ini semua.
Dia terlihat kurang meyakinkan...
Tidak ku kira masakannya begitu enak"
Ujar Sakura yang di akhiri sebuah tawa dari bibir tipisnya membuat Aland mengerucutkan bibirnya begitu mendengar ejekan gadis ingusan di depannya.

Sialan aku di tertawakan...harusnya ku bubuhkan racun di atas piringnya...

Casey menatap Aland sesaat, dia tahu Aland masih marah karena Sakura tiba-tiba datang.
Tapi inikan bukanlah ke salahannya, dia juga tidak tahu jika Sakura berada di desa tepi pantai itu.

Karena yang terakhir dia dengar Sakura berada di kota, dan gadis itu sedang menyelesaikan studynya.

"Dari mana kau tahu jika aku pulang...?"
Tanya Casey pada Sakura yang sibuk memotong daging panggang di piringnya.

"Aku dengar dari Cris, teman mu itu bertemu denganku di toserba dekat rumah nenekku"

Casey mendesah lemah, Cris adalah sahabatnya yang kemarin membuat tatto untuk Aland.
Dia memang sempat memperkenalkan Sakura di saat dirinya dan gadis itu masih berpacara.

Sakura adalah cinta pertama Casey, awalnya dia berhubungan dengan gadis itu untuk mempermudah menjaganya sesuai perintah ayahnya.

Tapi sayangnya cinta mulai tumbuh di hatinya dan Casey yang awalnya hanya menganggap hubungannya dengan gadis itu hanyalah sebatas pekerjaan malah berubah menjadi perasaan pribadi yang lebih dalam.

"Aku sudah kenyang..."
Ucap Aland yang meletakkan alat makan yang di pegangnya dengan suara yang cukup keras tatkala benda itu beradu dengan piring kramik di bawahnya.

Mrs. Margaret sampai tersentak karena tingkah Aland darusan.

Sedangkan Sakura terlihat memiringkan kepala soraya menatap Mrs. Margaret.
Kedua wanita itu sepertinya punya pemikiran yang sama soal Aland.
Pria itu sedang menunjukkan rasa cemburunya.

Mata Casey mengikuti sosok Aland yang keluar dari dapur dan menghilang di balik pintu.

Pemuda itu lalu beralih ke arah Sakura, cinta pertamanya itu memang keturunan orang jepang.
Ayahnya seorang buronan interpol yang akhirnya bersembunyi di distrik barat, dan saat di jepang dulu sang ayah bergelut di dalam bisnis terlarang.
Dia juga menjadi salah satu ketua organisasi penjahat di sana.
"Bagaimana keadaan ayah mu...?"

"Dia sehat-sehat saja..."
Sakura tersenyum manis, kala menatap sosok Casey yang sudah banyak berubah dari terakhir mereka bertemu 2 tahun lalu.

Mata birunya nampak mempesona, pemuda itu kini tumbuh menjadi sosok lelaki idaman yang memiliki postur tubuh yang tinggi tegap.
Jika saja ke adaan pada saat itu berjalan baik, mungkin sampai saat ini mereka berdua tetap akan menjadi pasangan kekasih.

Akan tetapi semua sudah terjadi, Sakura tahu apa yang di katakan Casey dulu adalah untuk kebaikannya.

Gadis itu sempat ingin kabur dari rumah untuk ikut Casey pergi kala tugasnya selesai, tapi kata-kata kekasihnya itu menyadarkan dirinya. dengan sebuah kalimat sederhana Casey membuka mata Sakura jika sebaiknya dia mengurungkan niatan konyolnya itu.

"Kau tahu pekerjaan ku, aku tidak akan bisa selalu menemanimu.
Karena saat aku keluar dari pintu rumah kita,aku belum tentu bisa kembali pulang dalam ke adaan hidup.
Kau gadis yang baik Sakura, kau akan mendapatkan pasangan yang lebih baik dari ku"

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBDove le storie prendono vita. Scoprilo ora