DTM Part 7

15.3K 1.5K 99
                                    


Aland membelokkan mobil yang di kendarainya memasuki parkiran sebuah Restoran mewah.

Pria itu turun dengan tergesa, dia berniat berjalan untuk membukakan pintu untuk Casey, namun remaja itu malah sudah turun dari mobil begitu Aland sampai ke sisi pintu satunya.
Membuat Aland tersenyum kecil dan menutup pintu yang tadi di buka oleh Casey.

"Kau serius mau mengajakku makan di tempat ini...?"

Aland mengangguk dengan wajah serius.
"Bukannya kau bilang mau makan makanan jepang...?"

"Iya...tapi tidak di sini juga, kau tidak lihat orang-orang yang masuk ke sana.
Mereka semua orang- orang terpandang..."
Ujar Casey yang melihat beberapa Bos penjahat kelas kakap keluar masuk Restoran di depannya.

Aland memicingkan matanya,
"Lalu kau melihat ku seperti apa, aku pemilik wilayah ini.
Apa kau lupa itu...?"

Casey tersenyum geli.
"Kau benar, aku lupa.
Hah...mau bagaimana lagi kau sama sekali tidak cocok menggantikan Darga.
Bahkan tubuh mu itu saja putih mulus tanpa cacat..."

"Berisik..."

Casey tertawa sambil berjalan menuju pintu Restoran di depannya.
"Paling tidak buatlah satu tato di punggungmu itu agar terlihat jika kau adalah salah satu penguasa di sini"

Aland mendesah dengan malas.
Dia mengikuti Casey yang berjalan di depannya.

Remaja itu punya tubuh tinggi tegap, cara jalannya juga sangat gagah.

Casey sendiri mentato sebagian dari punggung belakangnya hingga sampai di bagian dada sebelah kanannya dengan gambar naga besar hingga cakarnya menyeruak ke bagian leher.

"Konban wa...."
Sapa pelayan cantik memakai pakaian yukata dengan senyum ramah menyapa Casey saat pemuda itu baru melewati pintu masuk Restoran bersama Aland.

"Meja untuk dua orang"

"Baik, sialahkan masuk..."

Suasana oriental kental tersaji di depan mata mereka.
Tempat itu di bentuk seperti kamar-kamar dengan sekat-sekat yang di buat dari kayu yang di bentuk sedemikian rupa.

Di tambah ornamen lukisan yang di tempel ke pintu-pintu geser di sana.

Casey dan Aland memilih duduk di sebuah kursi kayu dengan meja berbentuk bundar di tengahnya.

Mereka tidak masuk ke dalam tempat yang di sekat yang tadi mereka lewati mengingat mereka hanya datang berdua saja.

Karena ruangan itu biasanya di pakai untuk tamu yang sedang menjamu orang penting dan mereka biasanya membicarakan soal bisnis hingga membutuhkan tempat yang lebih tertutup untuk menjaga privasi mereka.

"Anda mau pesan apa tuan...?"

Casey dan Aland di berikan dua buku menu yang sudah jelas Aland tidak mengerti dengan makanan yang tertulis di sana.

"Aku pesan tataki dan juga kasuzuke"
Ujar Casey lalu melihat ke arah Aland.
"Kau mau makan apa...?"

Aland mengalihakan matanya dari menu untuk melihat ke arah Casey.
''Samakan saja..."
Ucapnya singkat sembari menutup buku menu dan menyerahkannya ke pada pelayan cantik di depannya.

"Baik, tunggu sebentar akan segera kami siapkan"
Pelayan itu membungkukkan badan nya sebelum pergi dari sana.

Casey memperhatikan wanita tadi dengan senyum yang penuh arti.

Aland memicingkan matanya kala melihat senyum Casey barusan.
"Dia terlalu tua untuk mu..."
Celetuk Pria itu dengan nada jengkel.

Entah kenapa dia jadi seperti itu, kenapa juga dirinya marah hanya karena Casey tersenyum ke arah perempuan yang bahkan tidak melihat ke arahnya.

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBWhere stories live. Discover now