DTM Part 8

14.2K 1.5K 69
                                    


Pagi itu Casey sudah mulai berlatih seperti biasa di tempat latihan yang ada di belakang rumah utama.
3 hari hanya berdiam diri membuat seluruh tubuhnya terasa sakit.

Apa lagi dia selalu di awasi oleh Aland hingga membuat remaja itu benar-benar tidak melakukan apapun selama tiga hari belakangan ini.

Untung saja hari ini Aland pagi-pagi sekali sudah pergi bersama King bahkan sebelum dirinya bangun.
Itu membuat Casey bisa sedikit bernafas lega.
Dirinya bisa datang ketempat latihan untuk melemaskan tubuhnya.

Sedangkan Lind, telah pamit kembali ke kota dua hari lalu.
Membuat Casey sedih karena dirinya tidak lagi punya teman yang akan di ajaknya bercerita.

Pagi ini tidak seperti biasa, Casey merasa perutnya tidak lagi sesak seperti kemarin.
Karena setiap pagi dirinya merasakan perasaan tidak nyaman, hingga membuatnya mual ketika bangun tidur.
Itulah alasannya pemuda itu datang ke tempat latihan.

Dirinya ingin meregangkan tubuhnya dengan beradu kekuatan dengan pria tinggi besar di hadapannya.
Karena selain orang itu, di Distrik 16 Bagian Timur tidak ada yang bisa menandingi ke kuatan dan kesigapan dari pemuda 19 tahun itu.

Kekuatannya hampir sebanding dengan Dav yang kini tinggal di Distrik 16 Bagian Barat.

Casey sudah memasang kuda-kuda dan bersiap menyerang.

Sebuah tendangan cukup cepat berhasil di hindarinya dengan melakukan gerakan ke belakang.

Mata pemuda itu menatap tajam ke arah lawan yang menyerangnya dengan pukulan yang kini langsung di tangkisnya dan dengan gerakan cepat pemuda itu melakukan kuncian dan membanting lawan di depannya dengan mudah.

Suara tepuk tangan riuh dari beberapa orang yang melihat apa yang di lakukan Casey bergemuruh di dalam ruangan itu.

Senyum mengejek tersungging di bibir remaja itu.
Walaupun lawannya punya tubuh yang lebih besar darinya.
Nyatanya Casey tidak kesulitan menghajar orang itu.

Di sisi lain, Aland yang baru datang dari gudang senjata karena ada pesanan yang datang.
Segera berjalan masuk ke dalam rumah besar dengan tergesa setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Yaitu mengecek senjata yang datang dengan melihat kuwalitas dan mencobanya.

Pria itu bahkan meninggalkan King begitu saja di dalam mobil dan meminta orang lain membantu pria yang kini tidak bisa berjalan itu karena terlalu terburu-buru.

Bahkan hampir saja Aland terjerembab karena kakinya menyandung anak tangga yang sedang di naikinya menuju ke lantai dua.

Yang ada di benak Aland sekarang adalah, apa yang di lakukan Casey.
Dia berharap pemuda itu masih meringkuk di atas tempat tidurnya.

Melakukan pekerjaan pagi-pagi buta membuat Aland terpaksa meninggalkan Casey karena dirinya tidak tega membangunkan pemuda itu.

Tapi di tempat kerjanya Aland malah tidak bisa berkonsentrasi dan ingin segera pulang karena dia takut Casey terbangun dan melakukan hal aneh yang membahayakan janin di dalam perutnya.

Aland membuka pintu kamar Casey bahkan tanpa permisi.
Dia membuat terkejut dua pelayan yang sedang merapikan tempat tidur dan membersihkan ruangan itu.

"Casey di mana...?!"
Tanya Aland melihat kedua pelayan perempuan di depannya.

"Mr. Casey ada di ruang latihan Tuan"

Mata Aland melebar, wajah pemuda itu berubah sepucat mayat.

Dia berlari menuruni tangga dan dengan cepat menuju ke tempat latihan.
"Apa yang dia lakukan....!!!"

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBWhere stories live. Discover now