DTM Part 5

15.5K 1.6K 122
                                    


Aland mengangkat tubuh Casey yang terkulai lemas ke atas kereta dorong ketika dirinya sampai di rumah sakit.

Di Distrik 16 bagian Timur terdapat sebuah rumah sakit besar dengan peralatan super canggih dan fasilitas yang sangat bagus.

Mengingat kondisi penghuninya yang tidak mungkin selalu keluar masuk kota hanya untuk berobat.

Darga memang membangun tempat itu untuk menyaingi rumah sakit yang di dirikan Lathan di Distrik Barat.

Aland hanya bisa berlari mengikuti petugas kesehatan yang membawa Casey ke ruang ICU.

Pemuda itu berdiri mematung di depan pintu yang tertutup dengan wajah cemas.

Lind yang datang 5 menit setelah Aland juga ikut berada di depan pintu ICU tempat Aland berada.

Wajah pemuda itu tidak kalah pucatnya dengan wajah Aland.
Bagai mana tidak dia begitu, mengingat dirinyalah yang pertama kali mengangkat tubuh Casey yang tiba-tiba ambruk di sesi latihan rutin yang sering di jalankan bersama-sama.

Lind menghela nafas panjang, dia menepuk bahu Aland untuk membuat pria itu tenang.
"Casey akan baik-baik saja, dia hanya pingsan..."
Ujar Lind pada Aland, itu adalah ucapan untuk mengurangi ketegangan yang di rasakan Aland.
Atau malah itu ucapan untuk dirinya sendiri yang juga sangat cemas pada kondisi Casey.

Aland menoleh ke arah Lind.
"Ku harap juga begitu..."

10 menit, 20 menit....Aland menghitung setiap detik waktu yang Casey habiskan di dalam ruangan tertutup di depannya.

Dan akhirnya seorang pria dan seorang wanita keluar hampir bersamaan.
Mereka berdua memakai mantel berwarna putih dan dari ujung-ujung tangan keduanya tercium bau obat yang sangat kuat.

"Keluarga dari Mr. Casey...?"
Tanya dokter laki-laki itu pada Aland.

Sedangkan dokter wanita yang bersamanya tampak beranjak dari sana tanpa bicara apa-apa.

"Iya saya...apa dia baik-baik saja...?"

"Sebaiknya kita bicara di ruanganku..."

Aland menoleh ke arah Lind, dan sebuah anggukan membuat Aland sadar dia harus segera mengikuti langkah dokter itu.

Bersama-sama dengan Lind, Aland masuk ke dalam ruangan lain yang tidak jauh dari tempat Casey berada.

Kedua pemuda itu duduk berdampingan di depan dokter berkacamata Minus dengan usia yang sudah tidak muda lagi.

"Apa terjadi hal yang berbahaya pada Casey, karena tiba-tiba saja dia pingsan..."
Tanya Lind kala Dokter di depannya sudah duduk di kursinya.

Dokter itu menghela nafas sebelum mulai bicara.
"Jujur saja, kami menemukan sesuatu yang janggal terjadi pada Mr. Casey.
Awalnya ku kira aku salah dalam menganalisa diagnosa yang terjadi padanya.
Tapi setelah memanggil dokter kandungan, sepertinya dugaan ku tidak salah"
Terjawab sudah siapa dokter perempuan yang tadi ikut keluar dari ruangan tempat Casey.
Dia memang di panggil setelah Dokter pertama masuk beberapa waktu sebelumnya.

Dan dia adalah Dokter kandungan, tapi Aland masih tidak mengerti kanapa dalam kasus Casey harus ada campur tangan dari Dokter kandungan...?

"Saya tidak mengerti, memang dugaan apa yang anda maksud...?"

"Kami menemukan tanda-tanda jika Mr. Casey sedang hamil, tapi ini baru dugaan kami saja.
Karena itu kami harus melakukan pemeriksaan magnetic resonance imaging sebelum memberikan jawaban pasti kepada anda"

Mata Aland melebar, dia tidak salah dengar bukan.
Wajah horor langsung terpancar jelas dari roman ketakutannya.

"Anda jangan bercanda...!!"
Lind menggebrak meja hingga membuat Aland dan Dokter di depannya melonjak kaget.

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα