DTM Part 6

15.7K 1.6K 122
                                    


Casey membuka matanya perlahan, pemuda itu merasakan tubuhnya sakit semua.
Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan di tempatnya berada sekarang.

Tampak Aland sedang duduk di kursi yang ada di sampingnya.
Dengan terkantuk-kantuk menahan matanya yang terasa berat untuk di buka.

Casey hampir tertawa melihat Aland,
Pemuda itu segera duduk dari tidurnya lalu dia menjulurkan tangannya untuk menepuk bahu pria tersebut.
"Hai...kau bisa jatuh kalau tidur di situ..."

Aland membuka matanya, dia begitu terkejut kala mendapati Casey sudah bangun dari pingsannya.
"Kau sudah sadar...?!"
Pekik Aland, dia sertamerta mendekap tubuh Casey hingga membuat remaja itu terbelalak.

"Hai...kau itu kenapa...?!"
Pekik Casey yang berusaha mendorong tubuh Aland.

"Maaf, aku hanya sangat bahagia melihatmu sadar..."
Ujar Aland sembari tersenyum bahagia.

Casey tersenyum jengah menyiratkan ketidak percayaan pada kata-kata Aland barusan.
Pemuda itu kembali mengedarkan padangannya melihat seisi ruangan yang asing baginya.

Yang jelas, sekarang ini dirinya tidak sedang berada di rumah besar.

Apa lagi sekarang ada selang infus terpasang di tangannya.

"Aku di rumah sakit...?"
Itulah yang ada di pikiran Casey.

Aland mengangguk mendengar pertanyaan itu.

Casey menghela nafas, dirinya ingat saat dia merasa tidak enak badan.
Tubuhnya juga lemas secara tiba-tiba dan perutnya begitu sakit.

Casey memegang perutnya, dia masih merasa tidak nyaman di suatu tempat di dalam perutnya seperti ada sesuatu yang membuatnya begah.

Aland terkejut karena tiba-tiba pemuda itu meremas perutnya sendiri...
"Astaga....jangan lakukan itu...!!!"
Pekik Aland panik, wajahnya sudah berubah pucat seperti mayat.

Pria itu meraih tangan Casey dan memegangnya.

Casey terkejut dengan reaksi Aland barusan.
"Kau itu kenapa...?!"
Dengus Casey sembari menarik lepas tangannya dari genggaman Aland.

"A-aku...."
Aland terdiam, dia masih tidak bicara meskipun Casey memicingkan mata dan melihatnya dengan tatapan tajam.

Aland mendesah sambil menggigit bibir bawahnya.
Dia hanya berharap Casey tidak menyadari betapa dirinya sedang tertekan sekarang.

Untung saja seorang perawat datang untuk memeriksa ke adaan Casey bersama seorang Dokter perempuan.

Hingga Aland bisa berkelit dari tatapan penuh kecurigaan Casey.

"Selamat malam Mr. Casey..."

"Malam..."
Jawab Casey datar.

"Bagai mana perasaan anda...?"

"Baik Dok, hanya aku merasa sedikit aneh dengan kondisi perutku..."
Ujar Casey yang mengelus perut datar penuh otot miliknya.

Hal itu membuat Aland bersikap siaga untuk menarik lagi tangan Casey.

Dia tidak mau pemuda itu sampai meremas lagi perut berisi calon putranya.

Mata Aland tidak berhenti memperhatikan tangan Casey, pria itu menghela nafas lega setelah Casey menjauhkan tangannya dari perutnya.

Dokter itu tersenyum, sebelumnya dia sudah di peringati oleh Aland untuk tidak mengatakan kondisi yang sebenarnya pada Casey.

"Itu hanya karena anda terlalu lelah, sebaiknya anda mulai sekarang mengurangi aktifitas anda yang terlalu berat.
Jangan angkat beban, usahakan untuk tidak latihan bela diri atau semacamnya.
Anda juga jangan melakukan olah raga ekstrim sepertu push up ataupun lompat tali..."

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBWhere stories live. Discover now