DTM Part 13

13.5K 1.5K 60
                                    


Pagi itu Casey terbangun dengan mata memerah.
Remaja itu tidak bisa tidur nyenyak karena semalaman dirinya selalu terbayang dengan perbuatan Aland dan pengakuan cintanya.

Bulu kuduk pemuda itu kembali meremang, ada rasa aneh merasuki hatinya.

Entah dengan ekspresi seperti apa Casey akan menunjukkan wajahnya pada Aland ketika nanti mereka bertemu.
Tidak mungkin bagi dirinya selalu barada di dalam kamarnya, mau bagai manapun dirinya harus tetap keluar.

Casey menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
Pemuda itu kini membuka pintu kamarnya dengan sangat pelan, di longokkan kepalanya terlebih dulu untuk melihat ke adaan di sekitar sebelum benar-benar keluar.

Remaja itu merasa seperti seorang pencuri di dalam rumahnya sendiri.

"Casey...!"
Suara itu membuat Casey terlonjak kaget.
Dia sampai memegangi dadanya nya berdebar tak karuan.
Dia melihat ke arah asal suara barusan, ada seorang perempuan dengan tubuh sedikit gemuk berjalan menghampirinya.
"Anak nakal...kenapa kau baru pulang...bibi sangat cemas pada mu setelah ku dengar kau di tugaskan keluar kota..."
Ujar wanita itu sembari berhambur memeluk Casey.

Wanita itulah yang Casey minta untuk membersihkan rumahnya.
Dia seorang wanita setengah baya dengan tubuh gemuk dan memiliki tinggi tidak seberapa karena dirinya hanya selengan Casey ketika mereka berdiri berhadapan seperti sekarang.

Casey membalas pelukan itu,
"Maaf bibi, karena sudah membuat mu cemas"

Wanita itu melepas pelukan mereka dan berjalan menarik Casey masuk ke dalam dapur.
"Kemarilah...lihat ini..."

Casey melongo kala melihat beberapa masakan sudah tersaji di atas meja makan.
Terdapat juga satu ikat bunga mawar putih di sana dan di atasnya jelas tertulis ucapan maaf dari sang pemberi bunga.

"Sepertinya lelaki yang bertemu dengan ku di depan tadi sudah membuatkan sarapan untukmu, padahal aku datang pagi-pagi kemari untuk memasak.
Tapi ternyata aku sudah di dahului olehnya"

Wajah Casey memerah seketika, dia lagi-lagi merasakan debaran aneh di dalam dadanya hingga membuat hatinya bahagia.
Casey benci dengan perasaan seperti ini, karena hal itu mengingatkannya pada perasaan yang sama yang pernah dia rasakan kepada cinta pertamanya.

"Apa dia pacar mu...? Kami sempat bertemu di beranda tadi ketika dia keluar membawa bunga mawar ke makam orang tua mu.
Aku sudah menunjukkan makam mereka pada pria itu.
Pacar mu sangat tampan, dan dia juga begitu santun.
Dia bicara penuh rasa hormat padaku"

Casey menyunggingkan senyum manisnya.
Anak pertama Mrs. Margaret adalah seorang gay dan dia sudah manikah dengan pasangannya, itu sebabnya wanita itu tidak terlalu kaget dengan pemikiran seperti itu.

Casey menoleh ke arah wanita yang berdiri di sampingnya.
"Namanya Aland dan dia Bos baru ku"

"Hah...sayang sekali jika seperti itu, pada hal kalian berdua terlihat begitu cocok.
Dia pasti punya perasaan padamu, lihat saja dia sampai membuatkan sarapan untukmu dan memberikan hadiah bunga mawar seindah itu.
Tidak ada Bos yang mau melakukan hal seperti itu untuk anak buahnya"
Ujar Mrs. Margareta sambil tertawa, dia berseloroh dan berlalu begitu saja.

Melakukan kembali pekerjaannya  membersihkan dapur mengingat Aland paling tidak suka membersihkan dapur setelah selesai memasak.
Itu sebabnya semua peralatan kotor masih menumpuk di tempat cuci piring.

"Aku sempat terkejut ada orang lain yang kau ajak kemari selain Mr. Bill"

"Mr. Bill sedang banyak tugas, tapi nanti dia juga akan berkunjung kemari.
Dan Aland adalah adik lelakinya..."

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBМесто, где живут истории. Откройте их для себя