Jiseo melangkah mendekati ranjang rawat Taehyung. Ia melihat pemuda yang tengah terlelap damai dengan berbagai alat medis di tubuhnya.
"Semoga kau tidak pernah menganggap cacat tubuhmu lagi, Taehyung-ah," lirih Jiseo.
Jiseo dan Jieun kemudian berbincang cukup lama sampai Jiseo berpamitan karena jaga-jaga jika Jungkook sudah bangun.
Jiseo berjalan dengan pasti ke kamar Jungkook. Senyumnya mengembang karena operasi Taehyung berjalan dengan baik tanpa gagal. Ia merasa satu beban di pundaknya hilang saat itu juga, ia juga tidak perlu takut bahwa Jungkook akan tetap memberikan jantungnya pada Taehyung. Jungkook akan hidup, Jungkook akan tetap bersamanya sampai nanti, ya ... keyakinan besar itu Jiseo tanam dalam hatinya. Ia akan melakukan apapun untuk adiknya, apapun yang Jungkook minta dan Jungkook butuhkan. Walaupun ia tidak bisa, walaupun ia harus berkorban lebih banyak ia akan membantu Jungkook mempertahankan hidupnya.
"Kau akan sembuh, Kookie,"
Jiseo sangat senang sebelum akhirnya seorang wanita menghampirinya dan tiba-tiba menamparnya cukup keras di depan kamar Jungkook.
'Plak!'
Jiseo membuka matanya, ia kaget karena tiba-tiba wanita itu datang dan langsung menyerangnya. Terlebih, Jiseo ingat siapa wanita itu adalah
Ibu Jimin!
"Kau pembunuh! kau membunuh Jimin, putraku!" teriaknya.
"Ap—apa? Jim—"
Sekali lagi tamparan keras kembali mendarat di wajah Jiseo. Kemudian wanita itu memukuli Jiseo dengan brutal hingga Jiseo tersungkur di lantai.
"Gara-gara kau putriku harus susah-susah mencari donor untuknya! dasar pembunuh! setelah kau bunuh Jimin kau akan membunuh putriku, kan?!" kata wanita tua itu.
Jiseo yang tidak mengerti apa-apa hanya mencoba melindungi dirinya walaupun tetap terkena pukul oleh wanita tersebut.
"Jimin mati! kau puas huh! kau kan yang menyuruhnya mendonorkan jatungnya untuk anak bernama Kim Taehyung!!" katanya.
"Apa? Jimin—"
Jiseo ingat baru beberapa hari yang lalu ia bertemu dengan Jimin. Jimin terlihat baik-baik saja, ia bahkan terlihat sangat ceria walaupun ia akan kehilangan sebelah ginjalnya. Tapi ternyata, apakah ia—berbohong? Ia bunuh diri karena ingin menyelamatkan temannya?
"Ibu!!!"
Teriakan yang tak kalah keras terdengar dari ujung lorong. Seorang wanita dengan kursi roda tersebut menghampiri Jiseo yang tidak henti-hentinya dipukuli oleh orang yang ia panggil Ibu.
"Ibu, cukup!!!"
"Hani-ya, biarkan ibu memukulnya!! dia pantas mendapatkan ini!!" katanya sambil terus memukul Jiseo.
"Ibu! kau pukul dia sampai mati pun percuma, itu tidak akan mengembalikan Jimin!" kata perempuan bernama Hani.
Wanita itu seakan menulikan pendengarannya, ia tetap saja memukul Jiseo sampai Hani menghentikannya dengan turun dari kursi roda kemudian bersimpuh di hadapannya.
"Ibu aku mohon cukup!" kata Hani.
Tangan yang hendak wanita tersebut pukulkan terhenti kala melihat Hani bersimpuh. Ia mengerang sebal kemudian pergi begitu saja dengan wajah kesal.
"Nona, kau tidak apa-apa?" tanya Hani pada Jiseo.
"Ti—tidak, aku baik-baik saja," jawab Jiseo yang nampak kebingungan.
"Maaf, ibuku memang kasar seperti itu," kata Hani.
Jiseo membantu Hani kembali duduk di kursi rodanya.
YOU ARE READING
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfiction[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...
47%: Taehyung's Safe! But ...
Start from the beginning
![전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]](https://img.wattpad.com/cover/119207564-64-k934232.jpg)