32 - Terrible day ever

Start from the beginning
                                    

Sihyeon menganggukkan kepalanya yakin dan mulai membuka kotak itu. Isinya adalah sebuah pakaian yang nampaknya sudah lusuh dan tidak pernah di cuci.

Bingung, Sihyeon kembali mengamati kotak itu dan mendapati sepucuk surat. Sepucuk surat yang tidak Sihyeon sadari akan menjadi awal mula hancurnya dia dan Baekhyun.

Baju lusuh yang semula berada dalam genggaman Sihyeon kini merosot jatuh ke lantai bersamaan surat tadi.

Mata Sihyeon bergetar menahan air mata ketika ingat baju siapakah itu. Tubuhnya bergetar hebat karena terlalu shock. Sihyeon menghela napasnya yang terasa berat dan bergegas meraih ponsel dan jaketnya.

Dia harus pergi.

****

Suara gelak tawa yang menggelegar di ruangan itu membuat seorang wanita yang duduk disana mengerutkan keningnya tidak suka.

Sosok Jin Wooyoung yang sedang duduk di kursi kebesarannya sambil tertawa lebar menatap Jihoo yang sedari tadi diam.

"Kau tidak senang hah?"

Jihoo mengadahkan kepalanya dan menatap sinis Kakeknya. "Apa aku harus?"

Decakan kesal dari Wooyoung sedikit membuat Jihoo menyudutkan dirinya sendiri pada sofa yang ia duduki.

"Wanita pembunuh itu akan mati sebentar lagi Jihoo-ah, kau tidak perlu cemas. Kakek akan mengurusnya untukmu," ujar Wooyoung dengan nada angkuhnya.

Jihoo terdiam tidak berniat menjawab bualan Kakeknya tentang Sihyeon. Masalahnya sekarang Jihoo sedang kesal bukan main pada sosok lainnya yang tengah berdiri kaku di samping Kakeknya.

Jung Jaehyun.

"Lebih baik aku pulang," kata Jihoo sebelum beranjak pergi dari ruangan itu.

Jihoo menghentikkan langkahnya sejenak sebelum kembali melangkahkan kakinya lagi. Sosok Jaehyun yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Jihoo bukan lagi hal aneh.

"Kuantar," ujar Jaehyun singkat.

"Tidak perlu."

"Jihoo-ah..." lirih Jaehyun sambil mencekal pergelangan tangan Jihoo.

"Lepaskan!"

"Tidak."

"Apa maumu?!"

"Aku hanya ingin mengantarmu pulang."

"Tidak perlu, aku bersama Minhyun."

"Jauhi dia."

Jihoo berdecak kesal. "Memangnya kau siapa menyuruhku untuk menjauhi Minhyun HAH?!"

"Aku masih Kakakmu jika kau lupa."

"Sejak kapan? Kau tidak pernah menjadi Kakakku brengsek!"

Jaehyun hanya terdiam mendengarkan ocehan kemarahan Jihoo. Dia memang brengsek tapi dia masih peduli pada Jihoo, jadi kenapa wanita ini tidak membiarkannya mengantar pulang?

Heal Your Heart | BBH - COMPLETEWhere stories live. Discover now