Yes!

137 12 0
                                    

Tabung berisi butir berwarna putih dia putar-putar. Matanya menerawang menatap langit kamar. Dia tengah berpikir akan sakit yang seringkali menimpa pinggangnya dan menunggu Julieta bangun.

Kini tanpa mengetahui dengan jelas penyakit yang dia derita, Romero hanya mengandalkan obat penghilang rasa sakit. Tapi itu hanya sementara, Romero janji akan menceritakan ini ke mamanya suatu saat nanti.

Iris cokelat yang dimilikinya melihat jam dinding telah menunjukkan pukul 11 siang. Sampai sekarang belum terlihat tanda-tanda Julieta akan bangun. Ya, efek pesta kejutan ulang tahun Paradina. Semalam pesta itu selesai pada pukul 3 pagi.

Ssrtttt! Terdengar suara pintu menggeser. Romero lekas bangun dan melihat ke luar jendela dan benar Julieta sudah bangun juga sudah mandi.

Romero bergerak keluar jendela dan memanggil Julieta. "Juli."

"Ya?" Julieta yang akan masuk, kembali ke balkon kamar.

"Kata Isyana drakor DOTS belom dihapus dari laptop lo, gue minta dong." Romero menyodorkan flashdisk ke Julieta.

Julieta menerima flashdisk itu. "Kenapa nggak minta Kak Isyana?"

"Malu. Kalo gue ketahuan diem-diem suka drakor yang dia tonton, bisa-bisa gue diledekin." Jawaban Romero membuat Julieta tertawa.

"Mero ada-ada aja. Sebentar, ya."

"Iya."

Julieta masuk ke kamar untuk mengopi file drama korea ke flashdisk milik Romero.

Sebenarnya Romero berbohong kepada Julieta. Niat dia memberikan flashdisk itu bukan karena meminta file drama korea dari Isyana, melainkan untuk menyatakan perasaannya sekaligus mendapat jawaban dari Julieta.

Julieta mencolok flashdisk Romero ke plot laptop. Lalu membuka flashdisk Romero untuk mem-paste file yang sudah dia salin sebelumnya. Namun, melihat ada software yang seolah sengaja dibuat oleh Romero agar dirinya tertarik untuk membuka software itu.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa berpikir panjang lagi Julieta membuka software itu. Dan muncullah sebuah kalimat yang membuatnya tercengang.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Romeo-nya JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang