44%: The Secret of Jung Hoseok

Start from the beginning
                                        

"Lantas? mengapa kau jahat dengannya?" tanya Jiseo.

"Dia mendapat keistimewaan di sekolah, anak lain tidak berani dengannya. Aku tau, Ayahnya memang penyumbang dana terbesar, tapi seharusnya tidak seperti itu." jelas Jungkook.

"Lalu motivasimu?" tanya Jiseo.

"Aku ingin dia tau, berbuat jahat itu tidak baik ... orang lain akan menderita karena kejahatan yang kita buat," kata Jungkook.

Jiseo mengusak kepala Jungkook, ia mengerti mengapa anak ini berfikir seperti ini. Jungkook tergolong anak yang pendiam dan jarang sekali memiliki teman dekat. Namun, anak ini tergolong cerdas bahkan sempat mengikuti olimpiade matematika tingkat sekolah dasar mewakili Seoul walau dia hanya mendapat juara ke 2.

"Kookie, dengarkan noona,"

Jungkook berhenti makan dan menatap mata kakaknya.

"Tidak boleh seperti itu, mengerti?" ujar Jiseo.

"Hanya sekali noona," bantah Jungkook.

"Tetap saja, kau akan mengulanginya suatu hari nanti," kata Jiseo.

"Tidak,"

"Kookie, keburukan tidak boleh kau balas dengan keburukan ... hitam tidak boleh kau balas dengan hitam. Walaupun Minji jahat dengan teman-temanmu yang lain, biarkan Minji mendapatkan balasan dari yang lain bukan dari tanganmu," jelas Jiseo lembut.

"Tapi—"

"Setelah kau makan, buang katak itu ... ganti dengan hadiah yang sudah noona belikan kemarin. Lagipula, buat apa boneka Barbie di dalam kamarmu?" tanya Jiseo.

"Agar Iron Man memiliki musuh seorang perempuan. Dia akan menjadi wanita jahat yang akan menghancurkan dunia," jawab Jungkook.

Jiseo tertawa," Jadi menurutmu wanita itu jahat?" tanyanya.

"Tidak, noona tidak jahat, tidak ..."

Jungkook turun dari kursinya lalu memeluk Jiseo.

"Sejahat-jahatnya wanita, hatinya pasti memiliki cinta kasih yang besar ... kau harus tau itu," kata Jiseo yang balas memeluk Jungkook.

"Tapi tidak dengan eomma," celetuk Jungkook.

"Kookie,"

"Noona, aku tau eomma dan appa pergi karena ingin membuang kita 'kan? Mereka tidak sayang kita 'kan?" tanya Jungkook.

"Kalau mereka tidak sayang kita, mengapa mereka masih mengirimkan uang? Kau juga selalu mendapat kado saat natal dan ulang tahunmu dari mereka?" tanya Jiseo.

"Aku tidak butuh kado, aku hanya ingin mereka pulang," kata Jungkook.

Jiseo tidak bisa membalas ucapan Jungkook. Ia memeluk adiknya lebih kuat. Jungkook adalah orang yang paling terluka saat orang tua mereka memutuskan untuk pindah negara dan meninggalkan mereka berdua di Seoul. Orang tua mereka bahkan rela mengganti kewarganegaraannya dan memilih menetap di Paris dengan alasan pekerjaan mereka terpusat disana.

Setelah selesai makan, Jiseo benar-benar meminta Jungkook membuang katak di dalam kardus ke halaman. Anak itu tidak memiliki pilihan lain selain membuangnya. Jiseo mencarikan kotak baru untuk tempat kado yang akan Jungkook berikan pada temannya sementara Jungkook, ia meminta izin untuk tidur karena kepalanya sakit.

Akhir-akhir ini, Jiseo sangat khawatir pada kondisi kesehatan adiknya. Entah, Jungkook sering pingsan dan mimisan ketika melakukan aktifitas yang banyak. Saat ia menanyakannya pada dokter, Jungkook hanya kelelahan dan butuh istirahat. Tapi—Jiseo masih ragu dengan pernyataan tersebut.

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Where stories live. Discover now