23 : Dimana Sarah?!

146K 8.9K 464
                                    

***

York High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

York High School

"Steve, antar―"

"Kau sudah besar. Kau bisa masuk ke kelasmu sendiri." Steve memotong ucapan Karin dan tidak memberikan kesempatan kepada gadis itu untuk berkata lebih jauh.

"Tapi ...." Sebelum Karin dapat melanjutkan kalimat, Steve telah pergi meninggalkannya sendirian. Harapan Karin sempat membubung tinggi ketika tahu Steve akan pindah ke sekolahnya yang berada di kawasan Southwark. Namun, melihat begitu dingin dan cueknya sikap Steve membuat Karin kesal.

"Ish! Lihat saja akan kubuat Steve bertekuk lutut kepadaku!" ucapnya dengan mata masih menatap punggung Steve yang samar-samar mulai menghilang dari pandangan.

***

Steve merasakan semilir angin musim semi di rooftop sekolah. Angin itu menyapu wajahnya yang pucat. Matanya terlihat semakin unik karena warna biru keabuannya terlihat makin mencolok karena sinar matahari yang tepat mengenai kornea.

Steve kembali bolos di pelajaran Profesor Rudolf. Sekolah baru tidak begitu menyenangkan untuknya. Namun Steve tidak terlalu memikirkan karena hanya membutuhkan satu bulan lagi untuk bisa lulus, menuju jenjang perguruan tinggi. Steve mendesah hingga getaran ponsel di saku celana membuat Steve mengalihkan perhatiannya sejenak. Steve membuka ponsel dan membaca pesan singkat dari Bryan.

From: Bryan

Kenapa kau tidak bilang kepadaku kalau kau pindah sekolah, Steve? Setidaknya aku bisa ikut denganmu. Aku bosan sekolah di sini.

Steve tersenyum tipis, tetapi sebentar kemudian wajahnya kembali datar. Dia meletakkan ponsel dan membaringkan tubuh kembali ke lantai. Langit di Kota London begitu berbeda dengan langit Manchester. Di sini mungkin menjadi pusat kota kemajuan Inggris, tetapi baginya Manchester adalah kota bersejarah. Termasuk awal mula perkenalannya dengan Sarah.

Sarah. Steve tiba-tiba teringat Sarah. Sejak pagi Steve tidak melihat keberadaan gadis itu.

"Sudah sejak pagi Sarah pergi. Anak itu benar-benar tidak mengenal waktu. Dia bilang kepadaku ingin ke kebun bunga yang berada di belakang mansion, tapi nyatanya hingga saat ini dia tidak juga kembali. Sungguh keterlaluan padahal kau sekarang sudah menjadi suaminya, tapi dia tidak melakukan tanggung jawab sebagai istri. Karin, yang selama ini menjadi temanmu malah menyiapkan pakaian untukmu."

Steve teringat ucapan sang nenek. Amarah di dada tiba-tiba melahap naik hingga ke ubun-ubun, tetapi Steve mencoba menormalkannya kembali dengan memejam. Steve hanya butuh istirahat. Setelah ini Steve akan membuat perhitungan kepada Sarah.

Tears of Sarah [21+] / Repost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang