18 : Pernikahan!

205K 7.9K 366
                                    

Sejak malam itu, Sarah tidak tahu mana yang membuat hatinya resah dan ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak malam itu, Sarah tidak tahu mana yang membuat hatinya resah dan ketakutan. Apakah karena lamaran Steve yang ternyata serius ditindaklanjuti pihak keluarga Steve atau ... entahlah. Sarah ingat saat Steve berbicara dengan ayahnya.

"Izinkan saya menikahi Sarah."

Saat itu jantung Sarah benar-benar begitu dipenuhi kejutan. Jantungnya bergemuruh tanpa henti. Steve berlutut di depan kaki ayahnya dengan kepercayaan diri penuh. Tatapan mata Steve saat itu telah berhasil menghipnotis Sarah untuk mengatakan iya. Tatapan lembut dan hangat Steve membuat Sarah seperti gadis bodoh yang tengah berbunga-bunga.

"Apa kau ingin menikah dengannya, Sarah?" tanya Erick serius kepada Sarah.

"Aku mau." Sarah mengangguk polos.

"Kau yakin?" Erick kali ini lebih tajam menatap Sarah.

Sarah mengigit bibir dan saat matanya menoleh pada Steve, mata Steve turut memandangnya lembut penuh kehangatan. Sarah hanyut dalam pesonanya.

"Iya, aku yakin, Ayah...."

Sarah membenamkan wajah dalam-dalam di bantal. Dia berteriak kecil, lalu wajah diangkatnya kembali. Sepertinya Sarah telah jatuh hati pada Steve.

"Ibu, aku belum siap." Dipandanginya foto sang ibu yang tergeletak di samping tempat tidur, dengan tatapan sendu. Gaun tidur warna maroon yang sebelumnya begitu rapi di tubuhnya kini kusut karena dia berbaring miring di tempat tidur. Rambutnya yang disisir begitu rapi kini kembali koyak.

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Sarah sejenak.

"Nona belum tidur?"

Sarah kembali terduduk di ranjang. Dilihatnya wajah Marta, kepala pelayan rumah tangga keluarga Alterio yang kini berdiri di depan pintu. Marta, wanita yang kini telah berusia 75 tahun telah Sarah anggap sebagai ibu kedua untuknya. Selalu ada saat ayahnya selalu menjaga jarak.

"Bibi." Sarah menyembunyikan matanya yang memanas, lalu diusapnya sembunyi-sembunyi.

Marta duduk di tepian ranjang, meraih tangan Sarah, lalu digenggamnya lembut, "Kenapa Nona sedih?"

Sarah ingin mengatakan semua yang ada di benaknya, tetapi tidak bisa. Suaranya serasa tertelan di tenggorokan pada saat itu juga. Sarah tidak tahu apa Steve menikahinya karena benar-benar mencintainya atau hanya ingin membuat Sarah menderita. Steve seperti memiliki dua kepribadian yang berbeda. Lembut dan kasar.

"Aku hanya belum siap menikah." Karena Steve jahat. Sarah berusaha mengatakan tiga kata terakhirnya itu, tetapi Sarah tidak bisa melakukannya. Sarah merasa ada sesuatu yang menahan.

Tears of Sarah [21+] / Repost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang