ImOreno 5

28 3 0
                                    


"Imah tunggu!!!!"

Reno mengejar Ima di lorong kampus yang langsung berlari mendengar Reno memanggilnya tanpa menolehkan kepalanya kebelakang.
Tanpa Ima tahu bahwa kali ini Reno tidak akan membiarkannya pergi.
Beruntunglah Reno yang mempunyai kaki yang panjang hingga cuma beberapa langkah saja Reno sudah bisa mengejar Ima yang punya kaki pendek.

"Apaan si Ren? Lepasin ah!! " Ima menyentakan tangannya agar terlepas tapi sia-sia karna Reno menggennggamnya sangan erat.

"Sakit Ren!! " erangnya.

"Yaa elo..gue panggilin maen kabur mulu!"

"Iyaa tapi lepasin dulu, sakit ini!!"

"Gue lepasin tapi lo jangan kabur lagi.. Gue mau ngomong sama lo! Ikut gue. " perintah Reno
Ima mengangguk dan dengan pasrah mengikuti Reno yang sepertinya menuju kearah taman belakang kampusnya.

Tak lama mereka telah sampai di taman.

"Duduk! " perintah Reno agar Ima duduk di kursi panjang yang tersedia di Taman.
Ima duduk sesuai perintah Reno. Tapi Ima masih tetap diam menatap ke depan. Hingga Reno duduk disampingnya dan memiringkan tubuhnya agar bisa menghadap ke Ima.

"Lo kenapa sih?" tanya Reno to the point.

"Gue ngga apa-apa."

"Lo ngehindarin gue udah dua hari. Eh salah.....tapi dua hari setengah dari pas Mamah ngeliat gue pegang tangan lo, lo langsung minta buat kerja hari itu dan lo cuekin gue sampe gue pulang. Terus telpon gue ngga lo angkat, sms-sms gue ngga lo baca sama sekali, dan yang terakhir kaya tadi tuh maen kabur kabur aja padahal lo belom ngeliat muka gue."

Ima tidak bisa berkutik. Menghebuskan napas pelan sebelum berkata.

"Gue malu." jawabnya pelan bahkan nyaris tak terdengar oleh Reno.

"Haah? Apah??!! " Reno menyodorkan telinganya ke arah Ima yang menunduk.

"Malu. " Suara Ima semakin pelan dan semakin menunduk.

"Ngga denger Imah!! Ngomongnya yang kencengan dikit." Reno menaikan nada suaranya satu oktaf dan masih menyodorkan telinganya ke arah Ima yang masih menunduk.

Ima juga kesal dengan Reno yang seakan membentaknya.

"GUE MALU!!! GUE MALU!! GUE MALU!!! PUAS LO!!! " Teriak Ima didepan telinga Reno memandang tajam ke arah Reno yang sedang menutup telinganya menjauhkan diri.

"Anjirrr Imah suara lo!!" Reno meringis menggosok-gosok telinganya.

"Lagian budek banget!! Gue bilang Malu Malu ngga denger-denger." Ima mengerucutkan bibirnya dan kembali membuang muka kearah lain.

"Yaa emang suara lo tadi pelan banget. Kalo agak kencengan dikit juga gue ngga bakal minta diulangin.."

"Berarti lo emang budek. Lagian tadi gue juga. udah kenceng ko ngomongnya."

"Yaa ngga kenceng banget kaya tadi Imah,  justru teriakan lo yang bakalan bikin gue budek."

"Maaf deuh maaf. " akhirnya Ima meminta maaf sambil mengulum bibirnya menahan senyum.

"Iyaa udah ngga apa-apa. Balik lagi ke topik,  kenapa lo malu? " tanya Reno dengan nada kembali tenang.

"Gue malu Ren ama tante Farah pas ketauan tangan lo pegang tangan gue." jeda sebentar.

"Gue takut tante Farah bakalan berfikir yang macem-macem sama gue, gue takut..... "

"Terus kenapa kalo Mamah berfikir yang macem macem sama kita? " Reno memotong penjelasan Ima menatap lekat wajah Ima dari samping yang kadang menunduk kadang menatap ke depan sambil menjelaskan tanpa menoleh kepda Reno.

ImOrenoWhere stories live. Discover now