ImOreno 16

7 2 0
                                    

Double update..
Mumpung lagi mood..hihihihi..

Happy reading 😇😇

..................................................

Reno memarkirkan mobilanya digarasi rumahnya. Memasuki ruang tamu ternyata ada seorang yang Reno kenal sebagai sekretaris sekaligus kaki kanan Papahnya yang tidak muda lagi.

Saat Reno akan bertanya pada Mike--sekretaris Adam (Papah Reno), Reno mengalihkan pandangannya pada seorang dokter yang baru saja keluar dari kamar Farah.

"Dokter? Ada apa sampai anda kemari?" Reno memilih mengabaikan Mike karna keadaan Farah lebih penting sekarang.

"Ibu anda kesehatannya semakin memburuk, tuan." rahang Reno mengeras kemudian kembali pada Mike yang masih duduk diruang tamu.

"Apa yang kamu katakan pada Mamah?!"

"Tuan Reno, saya....... "

"JAWAB!!"

Sebelum Mike sempat menjawab, Reno segera berlari ke kamar Farah untuk melihat keadaanya.

"Mamah.... Mamah ada yang sakit Mah?" Reno duduk dipinggir ranjang, menempelkan tangannya pada dahi Farah yang panas.

"Mamah demam.. Udah makan? Udah minum obat? Reno ambilin makan yaah." Reno yang sudah akan berdiri ditahan oleh Farah.

"Reno... Mamah cuma pengen nyusul Papah kamu. Diluar ada Mike yang akan menjemput kita."

Glek!!

Kabar itu seakan menembak jantung Reno. Melepaskan tangan Farah, Reno dengan rahang yang mengeras serta tanganya yang mengepal kuat menghampiri Mike dan duduk di hadapannya.

"Beritahu sekarang!" perintah Reno menatap tajam kearah Mike seakan akan siap membunuh orang yang berada dihadapannya ini.

"Maaf sebelumnya tuan saya datang secara mendadak. Saya kesini atas perintah......"

"Langsung ke intinya Mike!" dengan nada penuh intimidasi.

Mike sedikit kaget mendengar Reno memanggilnya tanpa ada kata Pak seperti yang anak ini lakukan dulu.

'Pribadi seperti apa yang sudah kau ciptakan Pak Adam?' batin Mike.

Mike segera menetralisasikan perasaannya.

"Begini Tuan.... Pak Adam memerintahkan langsung ke saya untuk menjemput Ibu sama Tuan ke New York sekarang juga."

Mike diam sejenak untuk melihat reaksi Reno yang semakin mengeraskan rahangnya.

"Beliau sedang sakit parah dan ingin bertemu dengan Ibu dan Tuan untuk yang terakhir kali. Dan ingin Tuan Reno melanjutkan bisnisnya disana."

"Ren...." Farah datang dengan tertatih.

Reno segera membantunya dan mendudukannya di sofa tamu. Reno duduk disebelahnya menggenggam erat tangan wanita yang telah melahirkannya.

"Mamah mohon Ren...kita pergi yah.. Mamah pengen bertemu Papah kamu." Farah memohon dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

"Papah kamu sudah berubah Ren. Mamah yakin!" lanjut Farah meyakinkan Reno yang masih terdiam tak menjawab.

Reno menunduk. Bagaimana ini? Jujur dalam hati Reno yang terdalam Reno ingin sekali bertemu dengan Papahnya saat mendengar dia sedang sakit parah. Tapi jika Reno pergi. Bagaimana dengan Ima? Cintanya, hidupnya. Seminggu tanpa Ima saja sudah terasa mencekiknya. Apalagi lebih dari itu. Reno menghembuskan nafasnya pelan. Menatap Farah yang masih berlinang air mata.

ImOrenoWhere stories live. Discover now