ImOreno 20

15 3 0
                                    

Seseorang baru saja keluar dari pintu keluar bandara Soekarno-Hatta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seseorang baru saja keluar dari pintu keluar bandara Soekarno-Hatta. Menatap seorang yang sedang berdiri menunggu kedatangannya dengan memegang kertas A3 didepan dadanya yang bertuliskan "MORENO HARRIS" dan segera menghampirinya.

"Bagaimana perkembangannya?" tanya Reno pada supir yang tadi menyambut kedatangannya setelah mereka berada di mobil.

"Baru-baru ini saya mendapat informasi bahwa non Ima sebelum pindah sempat mengalami sakit selama lebih kurang 15 hari, Tuan. Dan............ " Fredi(sang supir) melirik kearah Reno untuk melihat reaksinya sebelum melanjutkan perkataannya.

Rahangnya mengeras. Ini sudah hampir 7 tahun tapi kenapa baru sekarang anak buahnya mendapat informasi sepenting ini.

"Lanjutkan Fred!" perintah Reno menatap mata Fredi melalui kaca spion depan.

"Dan non Ima kehilangan Ayahnya pas keberangkatan Tuan ke New York. Ayahnya kecelakaan, Tuan." nada bicara Fredi sangat hati-hati takut membuat Tuan besarnya marah.

"Ada lagi?"

"Oh iya satu lagi, Tuan. Kata resepsionis yang di kantor cabang tempat dulu Tuan memimpin disana, pernah ada seorang gadis yang menyakan keberadaan Tuan dan menanyakan alasan keberangkatan Tuan."

"Apa yang dia jawab?"

"Resepsionis itu bilang katanya itu kemauan Tuan Reno sendiri yang ingin pindah ke New York menggantikan Tuan besar." jelas Fredi.

Reno mengambil ponselnya dari saku celana dan mencari nomor kantor tempat ia bekerja dulu.

"Dengan kantor cabang Harris Group, ada yang bisa dibantu?" sapa seorang resepsionis setelah nada telepon tersambung.

"Saya pecat kamu sekarang juga!" jawaban Reno membuat Fredi terkejut.

Sementara Reno sendiri kini merasa masuk akal kenapa Ima tiba-tiba pindah rumah dan butik, nomor ponsel yang udah terblokir. Ima pasti mengira dirinya meninggalkanya. Yaa Tuhan ini semua memang salah Reno tak langsung mengabari Ima setelah sampai sana dan malah lebih dulu mengurusi keadaan kantor yang sedikit bermasalah setelah ditinggal oleh Papahnya sampai ia lupa akan seseorang yang sedang menunggunya hingga akhirnya ia sadar dan semua sudah terlambat. Reno mendengar kabar bahwa Imanya sudah pindah dan belum ketemu sampai sekarang. Reno kacau, tak bisa mengontrol emosinya hingga ia menjadi kejam melampiaskan semua kekesalan dan penyesalan pada siapapun. Bermacam-macam cara sudah Reno lakukan dengan menyewa detektif tapi sia-sia. Dengan waktu luang yang sedikit membuat Reno tak bisa terbang ke Indonesia dan mencarinya sendiri. Hingga waktu yang ditunggu pun tiba, entah memang sudah takdir atau Tuhan ingin memberinya kesempatan kedua Reno diharuskan memantau sendiri beberapa kantor cabang yang berada di Jakarta dan beberapa penambahan pembangunan Hotel disana sehingga ia punya banyak waktu untuk mencari kekasih hatinya.
Reno memejamkan matanya yang mulai terasa panas membayangkan Ima sendirian menghadapi cobaan itu disaat ia akan melakukan sidang kuliah.

ImOrenoWhere stories live. Discover now