ImOreno 23

12 2 0
                                    

Banyak typo...
Happy reading kalian...

..................................................

"Selamat pagi, teh." Sapa Tiwi--pegawai butik-- yang sedang mendisplay pakaian dan tersenyum saat melihat Ima masuk menghampirinya.

Di butik ini walaupun Ima adalah bos mereka tapi Ima tidak mau dipanggil 'Bos' apalagi 'Ibu'. Ima sendiri lebih senang jika mereka memanggil namanya saja karena kesannya lebih akrab dan tidak canggung, tapi para pegawainya menolak dengan alasan Ima lebih tua dibanding mereka. Akhirnya mereka sepakat untuk memanggil bos mereka 'Teteh' karna Ima berasal dari Bogor. Ima sendiri sengaja memilih pegawai yang masih muda khususnya yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku SMA tujuannya karna Ima ingin sedikit membantu ekonomi mereka. Butik Ima kini sudah punya 4 pegawai. Tiga orang bernama Mega, Indah dan Asti yang ikut pindah dengannya dari Bogor dan tinggal dilantai dua butik ini dan satu pegawai lagi Tiwi yang direkrutnya 5 tahun setelah mereka pindah ke Jakarta. Mereka berjaga bergantian, dua orang pagi dan dua orang lagi siang. Dan ada yang lembur satu orang jika satu orang ada yang libur. Hari ini giliran Mega yang libur sehingga Tiwi harus lembur jaga hingga toko tutup.

 Hari ini giliran Mega yang libur sehingga Tiwi harus lembur jaga hingga toko tutup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ima mendekat membalas senyum Tiwi, "Pagi, Wi. Lho kamu sendiri? Indah kemana?"

"Indah ada diruangan teteh." jawab Tiwi sambil melanjutkan tugasnya.

"Diruangan aku?" tanya Ima bingung karna para pegawainya tak ada yang berani masuk keruangannya jika tak disuruh oleh Ima.

Tiwi yang menyadari kebingungan Ima segera menjelaskan kenapa Indah ada diruangannya.

"Ohh itu teh. Tadi pas toko buka dateng laki-laki yang mengaku pemilik butik ini, dia dateng sama dua orang mirip pegawai bangunan yang membawa meja. Terus mereka langsung naik keatas masuk keruangan teteh. Aku mau coba halangi tapi kata Indah ngga usah, katanya itu pacarnya teteh yang punya butik ini. Terus Indah disuruh ikut dia keatas, katanya buat bantu ngeberesin meja kerja dia. Sampe sekarang belum turun, teh. Tapi pegawai bangunannya baru saja keluar sebelum teteh dateng."

Butik Ima buka setiap hari, dari pukul 08.00-20.00 dan Ima selalu datang pukul 09.30 pagi.

Ima kaget mendengar penjelasan Tiwi dan Ima tahu dengan pasti siapa laki-laki yang dimaksud oleh Tiwi. Entah mengapa jantung Ima berdetak kencang. Ima kira lelaki itu sudah menyerah dan tak akan datang lagi melihat sudah tiga hari setelah pertemuan pertama dan Ima memutuskan hubungan mereka di ruangan Ima, lelaki itu tak menampakkan batang hidungnya. Jauh dalam lubuk hatinya Ima merasa sedih dan kecewa karna lelaki itu begitu mudahnya menyerah. Dan sekarang apakah Ima harus merasa senang dan menghapus rasa sedih di dalam lubuk hatinya karna lelaki itu akhirnya kembali dan berusaha untuk memilikinya lagi?

'Oh gosh!! Berusaha untuk memilikinya lagi? Apa ngga terlalu tinggi harapan Ima?' Ingat Ima, 'dia' yang bahkan namanya aja ngga pernah lo sebutin selama 7 tahun itu udah tega ninggalin lo disaat-saat masa paling terburuknya lo. Dan mungkin aja bener, dia kesini mau mengambil alih butik yang selama ini udah bikin lo bangkit kembali. Butik yang dengan susah payah lo kembangkan sayapnya hingga sesukses ini. Ima ngga akan biarin dia mengambil miliknya yang berharga.'

ImOrenoWhere stories live. Discover now