Kwangmin terdiam, lalu menatap Jaehyun. "Kau benar, gadis itu sepertinya dalam bahaya." ujarnya, terburu-buru.

"Dalam bahaya bagaimana?" tanya Jaehyun, kaget.

"Dia terlibat dengan keluarga itu, keluarga yang waktu itu menabrakku."

"Memangnya apa hubungannya? Mereka punya dendam padamu?"

"Tidak, tapi sepertinya ada sesuatu yang terjadi diantara mereka. Aku harus pergi, Jae, maafkan aku." ujarnya sambil meloncat pergi, membuat Jaehyun menggelengkan kepalanya.

"Hati-hati, Hyung." ujarnya, sebelum akhirnya menghilang.

***

"Hyung, Hyung..."

Youngmin hampir saja tertidur kalau saja tak mendengar suara seperti bisikan itu, Youngmin menatap keluar balkon apartemennya. Ia menaruh laptopnya, lalu berjalan keluar. Ia melihat sekelilingnya, tak ada siapapun disana. Youngmin menghela nafas, untuk kesekian kalinya ia berhalusinasi mendengar suara Kwangmin hari ini. Youngmin memegang kepalanya, lalu berbalik...

"Hai, Hyung."

Youngmin hampir melompat kaget melihat pria yang ada didepannya, pria yang terlihat seperti cermin baginya, hanya saja kulitnya lebih pucat.

"Hyung, apa kabar?"

Youngmin mengerjapkan matanya, tak percaya. Sosok itu tersenyum padanya, senyum yang telah lama ia rindukan. "Ini bukan mimpi, kan?"

Senyuman dibibir sosok yang Youngmin kenal sebagai adiknya itu meluntur, wajahnya muram seketika.

"A-ada apa?"

"Maafkan aku, Hyung." ujar sosok itu, pelan.

"Maaf untuk apa?"

"Maaf telah membuatmu sedih, membuatmu menyesali semuanya padahal aku yang salah, membuatmu menyembunyikan perasaanmu selama ini."

"Apa maksudmu, Kwang?"

Sosok yang ternyata Kwangmin itu tersenyum, tulus. "Jangan sedih lagi, Hyung. Mulai sekarang tersenyumlah, untukku dan dia."

"Dia? Siapa yang kau maksud?"

"Kau pasti tau siapa itu? Kau akan mengerti, sampaikan kata maaf dan terimakasihku padanya."

"Apa maksudmu, Kwang?"

"Aku baik-baik saja, Hyung. Kau boleh bersamanya, kau boleh memilikinya."

"Kwang..."

"Terimakasih atas semuanya, Hyung..."

"Kwang, Kwang, KWANGMIN!!!"

Youngmin terbangun dari tidurnya, ia melihat sekelilingnya. Nafasnya terengah, ia menutup wajahnya. "Kenapa kau harus datang disaat seperti ini, Kwang? Kau tentu tau semuanya tak lagi mudah bagi kami, tak mudah bagiku untuk memulainya lagi."

Youngmin mengambil air minum yang ada diatas nakasnya, lalu meneguknya pelan. "Bagaimana cara agar semuanya kembali tanpamu? Beritahu caranya, aku sangat ingin tau cara bahagia tanpamu."

***

"Ada apa Anda kemari?" tanya seorang pria dengan borgol ditangannya, seorang polisi ada disampingnya. Dihadapannya telah duduk seorang pria berjas berwajah tampan, membuat pria itu menatap tajam padanya.

"Kau, apa kabar?" tanya pria itu, membuat pria yang berada dibalik kaca tembus pandang itu terdiam.

"Apa yang kau inginkan?" tanya pria itu, tajam.

Pria tampan itu tersenyum, lalu menarik sebuah map yang ada didepannya. "Masih ingat perjanjian kita? Sebentar lagi kau akan keluar, kan?"

"Apa maksudmu?"

"Kalau kau masih ingat, kau akan bebas dari sini. Tapi kalau kau melupakannya, kau tentu tau konsekuensinya kan?"

"Apa... Apa yang kau lakukan pada mereka?" tanya pria itu, tiba-tiba panik.

"Tenang saja, kami belum melakukan apapun pada mereka. Tapi seperti dugaanmu, kami sudah menemukan mereka."

"Shit! Apa yang kau mau sebenarnya?"

"Keinginanku adalah... Kau harus kembali bekerja pada kami, tapi tidak seperti yang lainnya."

"Aku tak mengerti apapun, apa...?"

"Kalau kau meneruskan kepura-puraan ini, maka entah apa yang akan kami lakukan pada anak ini."

Mata pria itu membulat, saat melihat foto seorang gadis yang ia kenal itu. "Dia..."

Hai, ada yang nungguin? Ya, kayaknya gak ada deh, hhe, kayaknya kemarin dia baper deh, makanya gk pernah nagih lagi, hihi. Yaudahlah, thanks udh dukung aku sampai part ini, hha, sebenarnya masih bingung mau end dimana, tapi yaudahlah, semoga kalian menikmati MakaRoni yang mulai gaje ini. Hhe, maafkan atas keterlambatannya, karna ceritanya ilang sebagian😢😢, jadi mungkin agak gak nyambung ya.

Thanks untuk vommentnya, tuk silent reader jgha deh. Maafkan kalo ceritanya mulai melenceng, hhe.

Minji

PROMISE (ft. Sherly Diah) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang